42. Shahih Muslim - Kitab Keutamaan Beberapa Perkara (BHG 2)

Saturday, June 25, 2011

11. Kasih sayang serta sopan-santun Nabi saw. terhadap anak-anak dan keluarga serta keutamaan hal itu

•             Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Tadi malam aku dikaruniai seorang anak yang aku beri nama dengan nama bapakku, yaitu Ibrahim. Beliau lalu menyerahkan kepada Ummu Saif, istri seorang tukang pandai besi yang biasa dipanggil Abu Saif. Suatu hari beliau berangkat menemuinya dan aku mengikutinya sampai bertemu Abu Saif yang sedang meniup alat peniup api, sehingga rumahnya penuh dengan asap. Aku mempercepat jalan di hadapan Rasulullah dan aku berkata: Wahai Abu Saif, berhentilah karena Rasulullah saw. telah datang! Kemudian dia berhenti lalu Nabi saw. memanggil putranya yang masih kecil lantas memeluknya dan mengatakan sesuatu yang Allah kehendaki. Lebih lanjut Anas berkata: Aku melihat dia memperdaya dirinya menghadapi sakaratul maut di hadapan Rasulullah hingga kedua mata beliau mengalirkan air mata lantas bersabda: Mata mengucurkan air mata dan hati merasa sedih serta aku hanya akan mengatakan perkataan yang diridai Tuhanku. Demi Allah, wahai Ibrahim, sesungguhnya kami sangat sedih (atas kematianmu). (Shahih Muslim No.4279)

•             Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

Pada suatu hari beberapa orang Arab badui datang kepada Rasulullah saw. dan bertanya: Apakah kamu mencium anak-anak kecilmu? Mereka menjawab: Ya. Lalu mereka berkata lagi: Akan tetapi, demi Allah, kami belum pernah memeluknya. Rasulullah saw. lalu bersabda: Aku tidak dapat berbuat apa-apa jika Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hati kamu sekalian. (Shahih Muslim No.4281)

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Bahwa Aqra` bin Habis pernah melihat Nabi saw. sedang mencium Hasan. Dia (Aqra` bin Habis) lalu berkata: Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh orang anak namun aku tidak pernah mencium satupun dari mereka. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya barang siapa yang tidak menyayangi maka dia tidak akan disayangi. (Shahih Muslim No.4282)

•             Hadis riwayat Jarir bin Abdullah ra. dia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya. (Shahih Muslim No.4283)

12. Rasulullah saw. adalah seorang yang pemalu

•             Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:

Rasulullah saw. lebih pemalu daripada seorang gadis perawan di dalam kamarnya. Jika beliau tidak menyukai sesuatu kami dapat mengetahui dari raut wajahnya. (Shahih Muslim No.4284)

13. Kasih sayang Nabi saw. terhadap istri-istrinya. Perintah beliau kepada kusir kendaraan untuk berlaku lembut kepada wanita

•             Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:

Ketika Rasulullah saw. dalam suatu perjalanannya ada seorang pelayan berkulit hitam bernama Anjasyah sedang memacu kudanya dengan bersyair (kuda yang membawa istri-istri Nabi saw.) Rasulullah saw. bersabda kepadanya: Wahai Anjasyah, pelan-pelan saja memacu kuda dan berlaku lembutlah kepada kaum wanita. (Shahih Muslim No.4287)

14. Nabi saw. menjauhi patung-patung berhala dan memilih perkara mubah yang paling mudah serta pembalasan beliau jika kehormatan Allah dilanggar

•             Hadis riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw. ia berkata:

Tidak pernah Rasulullah saw. disuruh memilih antara dua perkara kecuali beliau akan mengambil yang paling mudah di antara keduanya selama itu tidak dosa. Jika yang paling ringan itu ternyata dosa, maka beliau menjauhinya pula. Rasulullah saw. tidak pernah membalas untuk diri sendiri, kecuali jika kehormatan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dilanggar. (Shahih Muslim No.4294)

15. Harumnya keringat Nabi saw. dan mencari berkah darinya

•             Hadis riwayat Anas ra.:

Bahwa Ummu Sulaim ra. menghamparkan selembar tikar kulit sehingga Rasulullah saw. dapat tidur siang di atasnya. Beliau berkeringat banyak sekali lalu Ummu Sulaim mengumpulkan keringat tersebut untuk mencampurnya dengan minyak wangi kemudian memasukkannya ke dalam botol-botol kecil. Kemudian Nabi saw. bertanya kepada Ummu Sulaim: Apa ini? Ia menjawab: Keringatmu yang aku campur dengan minyak wangiku. (Shahih Muslim No.4302)

16. Nabi saw. berkeringat di musim dingin saat menerima wahyu

•             Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

Jika diturunkan wahyu kepada Rasulullah saw. pada pagi hari yang dingin kemudian dahinya akan mengucurkan keringat. (Shahih Muslim No.4303)

17. Nabi saw. mengurai dan menyisir rambutnya menjadi dua belahan

•             Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:

Kebiasaan orang-orang ahli kitab ialah memanjangkan rambut mereka sedang orang-orang musyrik biasa menyisir rambut mereka menjadi dua belahan. Rasulullah saw. senang menyesuaikan dengan ahli kitab dalam hal yang tidak diperintahkan (mubah) lalu Rasulullah saw. memanjangkan rambut jambulnya setelah itu disisir menjadi dua belahan. (Shahih Muslim No.4307)

18. Sifat Nabi saw. dan beliau adalah manusia yang paling tampan

•             Hadis riwayat Barra' ia berkata:

Rasulullah saw. adalah seorang lelaki yang berperawakan sedang, berpundak lebar dan berambut lebat sampai ke daun telinga. Beliau suka mengenakan pakaian warna merah. Aku sama sekali tidak pernah melihat sesuatu yang lebih bagus daripada Nabi saw.. (Shahih Muslim No.4308)

19. Sifat rambut Nabi saw.

•             Hadis riwayat Anas.s bin Malik ra:

Dari Qatadah ia berkata: Saya bertanya kepada Anas bin Malik ra.: Bagaimana keadaan rambut Rasulullah saw.? Anas bin Malik menjawab: Rambutnya ikal berombak tidak keriting dan tidak lurus dan terurai sampai sebatas pundaknya. (Shahih Muslim No.4311)

20. Uban Nabi saw.

•             Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:

Dari Ibnu Sirin ia berkata: Anas bin Malik ra. pernah ditanya: Apakah Rasulullah saw. pernah menyemir (rambutnya)? Anas bin Malik menjawab: Bahwa dia belum pernah melihat uban kecuali hanya sedikit. (Shahih Muslim No.4317)

•             Hadis riwayat Abu Juhaifah ra.:

Dari Zuhair dari Ishak dari Abu Juhaifah ia berkata: Aku pernah melihat Nabi saw. rambut beliau yang di sini berwarna putih. Zuhair meletakkan sebagian jari-jarinya pada bagian bawah bibir. Lebih lanjut dikatakan kepada Zuhair: Anda sudah sebesar siapa saat itu? Zuhair menjawab: Aku sudah bisa meruncingkan anak panah dan merekatkan bulu padanya. (Shahih Muslim No.4323)

21. Adanya tanda kenabian, sifatnya dan letaknya di salah satu bagian tubuh Nabi saw.

•             Hadis riwayat Saib bin Yazid ra., ia berkata:

Bibiku pernah membawaku pergi menghadap Rasulullah saw. Bibiku berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya keponakanku ini terserang penyakit perut. Lalu beliau mengusap kepalaku dan mendoakan aku supaya mendapat berkah. Setelah itu beliau berwudu dan aku meminum sisa air wudunya kemudian aku berdiri di belakang punggung beliau dan melihat sebuah tanda (kenabian) antara kedua pundaknya seperti telur burung merpati. (Shahih Muslim No.4328)

22. Sifat dan usia Nabi saw. ketika diangkat menjadi rasul

•             Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:

Rasulullah saw. adalah bukan orang yang tinggi sekali dan tidak pula pendek dan tidak juga putih sekali dan tidak berwarna coklat serta tidak pula berambut terlalu keriting dan tidak terlalu lurus. Beliau diutus Allah ketika berusia empat puluh tahun dan menetap di Mekah selama sepuluh tahun dan di Madinah selama sepuluh tahun. Beliau wafat ketika berusia enam puluh tahun sementara di rambut kepala dan janggut beliau tidak lebih dari dua puluh helai uban. (Shahih Muslim No.4330)

23. Usia Nabi saw. ketika wafat

•             Hadis riwayat Aisyah ra.:

Bahwa Rasulullah saw. wafat pada usia enam puluh tiga tahun. (Shahih Muslim No.4332)

24. Masa Rasulullah berada di Mekah dan Madinah

•             Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:

Rasulullah saw. tinggal di Mekah selama tiga belas tahun dan wafat pada usia enam puluh tiga tahun. (Shahih Muslim No.4333)

25. Nama-nama Nabi saw.

•             Hadis riwayat Jubair bin Muth`im ra.:

Bahwa Nabi saw. bersabda: Aku adalah Muhammad, aku adalah Ahmad, aku adalah Al-Mahi (penghapus), yang karena aku dihapuskan kekufuran. Aku adalah Al-Hasyir (pengumpul), di mana seluruh manusia akan dikumpulkan sesudahku. Aku adalah Aqib dan Aqib adalah nabi yang tidak akan ada lagi seorang nabi sesudahnya. (Shahih Muslim No.4342)

26. Pengetahuan dan ketakwaan Nabi saw. kepada Allah Taala

•             Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. pernah melakukan suatu perkara kemudian beliau mengambil keringanan (rukhshah) yang ada di dalamnya. Lalu sampailah berita itu kepada beberapa orang sahabat beliau yang tampak seakan-akan mereka tidak menyukainya dan menjauhkan diri dari perkara tersebut. Dan keadaan itu pun sampai kepada beliau yang langsung berdiri dan berpidato: Kenapa orang-orang yang sampai kepada mereka suatu perkara dari diriku di mana aku melakukan keringanan di dalamnya lalu mereka tidak menyukai dan menjauhkan diri darinya. Demi Allah, sungguh aku lebih mengetahui Allah dan lebih takut kepada-Nya daripada mereka. (Shahih Muslim No.4345)

0 comments:

Post a Comment