35. Shahih Muslim - Kitab Minuman (BHG 1)

Saturday, June 25, 2011

Kitab Minuman

1. Pengharaman khamar serta menerangkan bahwa khamar itu terbuat dari perasan anggur, kurma basah, kurma kering dan lain sebagainya yang dapat memabukkan

•             Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra., ia berkata:

Aku mendapat seekor unta bersama Rasulullah saw. dari rampasan perang Badar. Dan Rasulullah saw. memberiku seekor unta yang lain. Pada suatu hari aku menderumkan keduanya di depan pintu seorang sahabat Ansar, aku hendak memuatkan idzkhir (sejenis tumbuh-tumbuhan) di atas kedua unta tersebut untuk aku jual kepada seorang tukang emas dari Bani Qainuqa` yang datang bersamaku. Uang penjualan itu akan kupergunakan membantu walimah Fatimah ra. Pada saat itu, Hamzah bin Abdul Muthalib ra. sedang minum minuman keras di rumah tersebut. Ia ditemani seorang budak perempuan yang bernyanyi untuknya. Budak itu berkata: Hai Hamzah, perhatikanlah unta-unta yang gemuk itu! Tiba-tiba Hamzah melompat ke arah kedua untaku dengan pedang, lalu ia potong ponok keduanya dan ia belah lambung keduanya, kemudian ia ambil hati keduanya. Aku katakan kepada Ibnu Syihab: Dan bagaimana dengan ponoknya? Ia berkata: Ponok-ponoknya di pangkas dan dibawa pergi. Kata Ibnu Syihab: Ali berkata: Dan aku menyaksikan pemandangan yang mengerikan itu. Lalu aku mendatangi Rasulullah saw. yang pada saat itu Zaid bin Haritsah sedang berada di dekat beliau. Aku pun menceritakan peristiwa tersebut. Kemudian beliau bersama Zaid keluar dan aku juga ikut bersama beliau. Lalu beliau masuk menemui Hamzah dan marah kepadanya. Hamzah mengangkat pandangannya, kemudian berkata: Kalian ini tidak lain hanyalah budak-budak bapakku! Rasulullah saw. kemudian mundur ke belakang lalu meninggalkan mereka. (Shahih Muslim No.3660)

•             Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:

Aku sedang memberi minum para tamu di rumah Abu Thalhah, pada hari khamar diharamkan. Minuman mereka hanyalah arak yang terbuat dari buah kurma. Tiba-tiba terdengar seorang penyeru menyerukan sesuatu. Abu Thalhah berkata: Keluar dan lihatlah! Aku pun keluar. Ternyata seorang penyeru sedang mengumumkan: Ketahuilah bahwa khamar telah diharamkan. Arak mengalir di jalan-jalan Madinah. Abu Thalhah berkata kepadaku: Keluarlah dan tumpahkan arak itu! Lalu aku menumpahkannya (membuangnya). Orang-orang berkata: Si polan terbunuh. Si polan terbunuh. Padahal arak ada dalam perutnya. (Perawi hadis berkata: Aku tidak tahu apakah itu juga termasuk hadis Anas). Lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat: Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh karena makanan yang telah mereka makan dahulu, asal mereka bertakwa serta beriman dan mengerjakan amal-amal saleh. (Shahih Muslim No.3662)

2. Makruh membuat minuman dari kurma dan anggur kering yang dicampur

•             Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Al-Anshari ra.:

Bahwa Nabi saw. melarang anggur kering dicampur dengan kurma atau kurma yang belum matang dengan kurma yang matang. (Shahih Muslim No.3674)

•             Hadis riwayat Abu Qatadah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kalian membuat minuman kurma setengah matang (mengkal) dan kurma matang sekaligus. Janganlah kalian membuat minuman anggur dan kurma sekaligus. Masaklah masing-masing dari keduanya secara terpisah. (Shahih Muslim No.3681)

3. Larangan membuat nabiz dalam wadah yang dicat dengan teer, dalam labu kering, panci seng, kayu yang dilubangi, dan menerangkan bahwa larangan itu dihapus dan sekarang halal asal tidak memabukkan

•             Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:

Rasulullah saw. melarang pembuatan minuman dalam kulit labu dan wadah yang dicat dengan teer. (Shahih Muslim No.3693)

•             Hadis riwayat Aisyah, Ummul Mukminin ra.:

Dari Aswad, ia berkata: Aku bertanya kepada Ummul Mukminin: Wahai Ummul Mukminin! Beritahukanlah kepadaku, apa yang dilarang oleh Rasulullah saw. untuk dijadikan bahan membuat minuman! Ummul Mukminin berkata: Rasulullah saw. melarang kami ahlulbait membuat minuman nabidz dalam kulit labu dan wadah yang dicat dengan teer. (Shahih Muslim No.3694)

•             Hadis riwayat Ibnu Umar ra. dan Ibnu Abbas ra.:

Dari Said bin Jubair ia berkata: Aku bersaksi bahwa Ibnu Umar ra. dan Ibnu Abbas ra. menyaksikan bahwa Rasulullah saw. melarang kulit labu, tempayan, wadah yang dicat dengan teer dan kayu yang dilubangi. (Shahih Muslim No.3705)

•             Hadis riwayat Abdullah bin Amru ra., ia berkata:

Ketika Rasulullah saw. melarang nabiz dalam beberapa bejana, orang-orang berkata: Tidak setiap orang mempunyai bejana lain. Lalu Rasulullah saw. memberikan kemurahan (dispensasi) kepada mereka, boleh minum dalam guci yang tidak dicat dengan teer. (Shahih Muslim No.3726)

4. Menerangkan bahwa setiap yang memabukkan adalah khamar dan semua khamar adalah haram

•             Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. pernah ditanya tentang arak dari madu. Beliau menjawab: Setiap minuman yang memabukkan adalah haram. (Shahih Muslim No.3727)

5. Balasan peminum khamar yang belum bertobat di akhirat

•             Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Setiap minuman yang memabukkan adalah khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram. Barang siapa minum khamar di dunia lalu ia mati dalam keadaan masih tetap meminumnya (kecanduan) dan tidak bertobat, maka ia tidak akan dapat meminumnya di akhirat (di surga). (Shahih Muslim No.3733)

6. Boleh minum nabiz yang belum mengeras dan belum berubah menjadi khamar

•             Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.:

Abu Usaid As-Saidi mengundang Rasulullah saw. pada pesta perkawinannya. Pada waktu itu isterinya yang sedang menjadi pengantin juga melayani para tamu. Kata Sahal sesudah itu, tahukah kalian apa yang telah diberikan oleh isteriku kepada Rasulullah saw. sebagai minuman? Ia (isteriku) telah merendam beberapa buah kurma pada malam hari dalam sebuah mangkuk. Ketika Rasulullah saw. makan, ia berikan rendaman kurma itu sebagai minuman beliau. (Shahih Muslim No.3746)

•             Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.:

Ketika kepada Rasulullah saw. dituturkan tentang seorang wanita Arab, beliau menyuruh Abu Usaid untuk memanggilnya. Wanita itupun dipanggil. Wanita itu datang dan singgah di kediaman Bani Saidah. Rasulullah saw. keluar dan datang untuk menemuinya. Ternyata wanita itu menundukkan kepalanya. Tatkala Rasulullah saw. mengajaknya berbicara, ia berkata: Aku berlindung kepada Allah darimu. Rasulullah saw. bersabda: Baiklah, aku benar-benar telah melindungimu dari diriku. Sesudah itu orang-orang bertanya kepadanya: Tahukah kamu siapa yang berbicara denganmu tadi? Wanita itu menjawab: Tidak! Orang-orang memberitahu: Itu adalah Rasulullah saw. Beliau datang untuk melamarmu. Wanita itu berkata: Aku benar-benar sial kalau begitu (karena batal menjadi isteri Nabi saw.). Kata Sahal: Pada hari itu Rasulullah saw. datang dan bersama para sahabat beliau duduk di bangsal Bani Saidah kemudian beliau bersabda: Berilah kami minum! (ditujukan kepada Sahal). Dia berkata: Lalu aku mengeluarkan mangkuk ini untuk mereka dan memberi minum mereka dengan mangkuk tersebut. (Shahih Muslim No.3747)

•             Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:

Aku benar-benar pernah memberi minum Rasulullah saw. dengan gelasku ini, semua minuman, madu, nabiz, air dan susu. (Shahih Muslim No.3748)

7. Boleh minum susu

•             Hadis riwayat Abu Bakar As-Sidik ra., ia berkata:

Pada waktu kami keluar bersama Rasulullah saw. dari Mekah menuju Madinah, kami melewati seorang penggembala kambing. Ketika itu Rasulullah saw. benar-benar merasa haus. Lalu aku memerahkan sedikit susu untuk beliau. Susu itu aku bawa kepada beliau dan beliau meminumnya hingga aku merasa puas. (Shahih Muslim No.3749)

8. Tentang minum nabiz dan menutupi wadah

•             Hadis riwayat Abu Humaid As-Saidi ra., ia berkata:

Aku datang kepada Nabi saw. membawa segelas susu dari naqie' yang tidak tertutup lalu Rasulullah saw. bersabda: Mengapa kamu tidak menutupnya meskipun dengan melintangkan sebatang kayu di atasnya? Abu Humaid menjawab: Sesungguhnya telah diperintahkan untuk membuka minuman pada malam hari dan menutup pintu pada malam hari. (Shahih Muslim No.3752)

•             Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:

Kami sedang bersama Rasulullah saw. Beliau meminta minum. Lalu seseorang bertanya: Ya Rasulullah! Bolehkah aku hidangkan nabiz kepadamu? Rasulullah saw. menjawab: Ya, boleh. Orang itupun keluar untuk mencari kemudian datang lagi dengan membawa gelas berisi nabiz. Rasulullah saw. bersabda: Mengapa engkau tidak menutupinya meskipun hanya dengan meletakkan kayu di atasnya! Lalu beliau meminumnya. (Shahih Muslim No.3753)

9. Perintah menutup wadah, mengikat gereba, menutup pintu dan menyebut nama Allah ketika melakukan semua itu, mematikan lampu dan api ketika hendak tidur, serta menahan anak-anak dan ternak sesudah Magrib

•             Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:

Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Tutuplah wadah, ikatlah gereba (tempat minum dari kulit), kuncilah pintu dan padamkanlah lampu. Sesungguhnya setan tidak dapat menguraikan tali gereba, tidak dapat membuka pintu dan tidak dapat menyingkap wadah. Jika seseorang di antara kalian hanya dapat melintangkan sebatang kayu di atas wadahnya lalu menyebut nama Allah, maka hendaklah ia lakukan itu sebab tikus dapat mencelakakan penghuni rumah dengan membakar rumahnya. (Shahih Muslim No.3755)

•             Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:

Dari Nabi saw., beliau bersabda: Jangan kalian biarkan api menyala di rumah-rumah kalian ketika kalian tidur. (Shahih Muslim No.3759)

•             Hadis riwayat Abu Musa ra. beliau berkata:

Sebuah rumah berikut penghuninya terbakar di Madinah pada suatu malam. Ketika keadaan mereka diceritakan kepada Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya api ini merupakan musuh kalian karena itu apabila kalian hendak tidur, maka matikanlah api tersebut. (Shahih Muslim No.3760)

10. Adab makan dan minum serta hukum-hukumnya

•             Hadis riwayat Umar bin Abu Salamah ra., ia berkata:

Ketika aku dalam asuhan Rasulullah saw., pada saat makan tanganku terjulur hendak menjangkau talam lalu Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Hai anak muda! Sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang terdekat darimu. (Shahih Muslim No.3767)

•             Hadis riwayat Abu Said ra., ia berkata:

Rasulullah saw. melarang membalikkan gereba (untuk minum dari mulutnya). (Shahih Muslim No.3769)

11. Tentang minum air Zamzam sambil berdiri

•             Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:

Aku memberi minum air Zamzam kepada Rasulullah saw. lalu beliau minum sambil berdiri. (Shahih Muslim No.3776)

12. Makruh menghembuskan napas di dalam wadah minuman dan dianjurkan menghembuskan napas tiga kali di luar wadah

•             Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:

Bahwa Rasulullah saw. biasa menarik napas tiga kali di dalam wadah. (Shahih Muslim No.3781)

13. Dianjurkan (disunatkan) mengedarkan air atau susu dan sebagainya ke sebelah kanan orang yang memulai minum

•             Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:

Bahwa Rasulullah saw. ketika dibawakan susu yang dicampur dengan air, di kanan beliau terdapat seorang badui sedangkan di kiri beliau adalah Abu Bakar. Beliau pun minum kemudian memberikannya kepada orang badui seraya bersabda: Gilirlah ke kanan lalu ke kanannya lagi. (Shahih Muslim No.3783)

•             Hadis riwayas.t Sahal bin Saad As-Saidi ra.:

Bahwa Rasulullah saw. dibawakan minuman. Beliau pun meminumnya. Ketika itu di kanan beliau ada seorang anak muda, sedangkan di kiri beliau ada orang-orang tua. Lalu Rasulullah saw. bertanya kepada anak muda: Apakah engkau mengizinkan aku memberikan giliran minum ini kepada mereka (orang-orang tua yang berada di sebelah kiri beliau)? Anak muda itu menjawab: Tidak, demi Allah, aku tidak akan menyerahkan lebih dulu bagianku darimu kepada seorang pun. Maka Rasulullah saw. meletakkan minuman itu ke tangan anak muda. (Shahih Muslim No.3786)

0 comments:

Post a Comment