Belum masanya lagi...

Saturday, November 27, 2010

Dengan nama Allah... sebaik-baik Pemberi Ganjaran.
Namamukah yang tertulis di luh mahfuz sana?
Engkaukah yang bakal menemaniku jalan menuju syurga?
Dirimukah yang akan melengkapkan separuh dari agamaku?
Aduhai lelaki.
Adakah kau yang tercipta untukku?
Jawab pertanyaanku ini.
Jawab!
Kau takkan pernah dapat memberi jawapan,
Kerna jawapannya bukan di tanganmu,
Tetapi di tangan-Nya.
Di tangan Tuhan kita; Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu.
Gelisahku memikirkan dirimu,
Dan ketakutanku memikirkan Tuhanku,
Aduhai pria,
Maafkan aku,
Ketakutanku pada Tuhanku melebihi kegelisahanku memikirkanmu.
Jemput diriku pabila waktunya tiba,
Sebelum sampai saat itu, biarkan aku sendiri bersama Si Dia,
Akan kucipta cinta bersama Dia,
Sebelum kucipta cinta antara kita.
Jadilah dirimu kumbang yang hebat,
Dan doakan aku agar menjadi bunga yang mekar,
Untuk itu, Aku tinggalkan dirimu pada-Nya
Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu,
Tidak ada suatu binatang melata melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya,
Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.
Usah bersedih atas perpisahan sementara ini,
Jika benar aku tercipta untukmu,
Tiada apa yang dapat menghalangnya,
Sebelum saat itu tiba,
Berdoalah pada Allah moga diberi kekuatan,
Mohonlah padanya dengan penuh mengharap.
Yakinlah pada janji Allah!
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) [Surah An Nur: 26]
Sesungguhnya Allah takkan pernah mensia-siakan pengorbananmu,
Bilamana kita tinggalkan semua ini kerana Allah semata,
Yakinlah!
Akan ada sesuatu yang indah untukmu di pengakhiran nanti.
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu,
Daripada yang sekarang (permulaan),
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu ,
Lalu (hati) kamu menjadi puas.
[Surah Ad dhuha: 4 & 5]
Beruntunglah kamu!
Tatkala Allah memilihmu untuk menyedari hakikat perhubungan antara lelaki dan wanita
Allah memilihmu!
Jangan pernah sia-siakan kasih sayang Allah ini.
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu
Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya
[Surah As Syams: 8-10]
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
"Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih;
dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu
[Surah Fussilat: 30]
Dan tika kamu merasa lemah,
Mohonlah kekuatan dari-Nya,
Allah itu dekat,
Yakin pasti.
Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan,
Maka mohonlah perlindungan kepada Allah,
Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [Surah Fussilat: 36]
Kamu dan aku adalah intan terpilih,
Berdoalah aku kuat dan tabah untuk menjaga kilauanku,
Berdoalah tiada sang kumbang durjana merosakkannya sebelum yang halal tiba,
Aku juga sentiasa mendoakanmu agar dalam peliharanya,
Sentiasa.
sumber : iluvislam.com

6 soalan Imam Al-Ghazali kepada muridnya

Friday, November 26, 2010

Iman Al Ghazali bertanyakan enam soalan kepada muridnya untuk mendapatkan pandangan mereka dan soalan penting itu ialah:

1.Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?
 
Murid-muridnya menjawab orang tua, guru, teman dan ahli keluarga. Iman Al-Ghazali menjelaskan semua
jawapan itu benar, tetapi yang lebih dekat dengan kita adalah mati kerana itu adalah janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

2.Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?
 
Murid-muridnya menjawab Negara China, bulan, mahahari dan bintang.Lalu Iman Al-Ghazali menjelaskan bahawa semua jawapan yang diberikan adalah betul tetapi, yang paling benar adalah masa yang lalu. Bagaimanapun keadaan kita atau kenderaan kita, kita tidak boleh kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran agama.

3.Apa yang paling besar di dunia?
 
Muridnya menjawab gunung, bumi dan matahari. Semua jawapan itu benar kata Iman Al-Ghazali tetapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah nafsu. Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

4.Apa yang paling berat di dunia?
 
Muridnya menjawab baja, besi dan gajah. Kata Iman Al-Ghazali, semua jawapan itu benar tetapi, paling berat adalah memegang amanah. Tumbuh-tumbuhan, binatang , gunung dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah meminta mereka untuk menjadi khalifah(pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia menyanggupi permintaan Allah itu.

5.Apa yang ringan di dunia ini?
 
Muridnya menjawab kapas, angin, debu dan daun-daunan. Semua itu benar kata Iman Al-Ghazali tetapi yang paling ringan di dunia adalah meninggalkan solat. Ada kalanya disebabkan kerja atau mesyuarat, kita meninggalkan solat.

6.Apakah yang paling tajam di dunia?
 
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang. Benar, kata Iman Al-Ghazali tetapi yang paling tajam adalah lidah manusia kerana dengan lidah,manusia mudah menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

SIFAT MAHMUDAH-HIJJAZ


Album : Pelita Hidup II
Munsyid : Hijjaz
http://liriknasyid.com


( korus )
Inilah Sebahagiaan sifat mahmudah
Yang patut ada pada diri kita
Susah dimiliki payah dijaga
Hanya yang punya
Yang bermujahadah 2X

Ikhlas itu jiwa yang murni
Rahsia Allah di dalam hati
Terlalu sembunyi tapi dapat dikesan
Jika disuluh dengan saksama
Nista dan puji tiada berbeza

( ulang korus )

Redha sifat hati yang suci
Ujian yang tiba rasa gembira
Atau tiada apa terasa
Kerna menerima anugerah Tuhannya
Kerna menerima anugerah Tuhannya

Sifat Sabar sedikit berbeza
Ujian yang menimpa sakit dirasa
Tapi dapat ditahan perasaannya
Hanya bermain di dalam sahaja
Di luar tidak nampak terang nyata

( ulang korus )

Husnul Khatimah dan Su'ul Khatimah



Husnul khatimah bermaksud berakhimya kehidupan manusia di dunia dengan kesudahan yang baik sebaliknya su’ul khatimah iaitu berakhirnya kehidupan manusia sebagai penyudah yang buruk.

Keadaan seseorang saat tutup usia memiliki nilai tersendiri, kerana balasan baik dan buruk yang akan diterimanya tergantung pada keadaan ketika saat tutup usianya, sebagaimana dalam hadit yang shahih iaitu, “Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya.” (Hadis riwayat Bukhari dan selainnya)

Oleh sebab itulah, seorang hamba Allah yang soleh sangat risau akan kesudahan hidupnya. Mereka melakukan amal soleh tanpa putus, merendahkan diri kepada Allah agar Allah memberikan kekuatan untuk tetap istiqamah sampai meninggal.

Mereka berusaha merealisasikan firman Allah SWT yang bermaksud, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kalian mati melainkan dalam keadaan muslim (berserah diri).” (Surah ali-‘Imran, ayat 102)

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan sebuah hadis dalam shahih-nya, dari Abdullah bin ‘Amr bin Ash radhiallahu anhu, dia mengatakan, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
‘Sesungguhnya kalbu-kalbu keturunan anak Adam berada di antara dua jari dari jari-jari Allah laksana satu hati, Allah membolak-balikkannya sesuai kehendak-Nya,’ kemudian baginda SAW berdoa: ‘Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, palingkanlah hati-hati kami kepada ketaatan-Mu.’”

Itulah pentingnya keadaan yang menutupi penghujung usia. Sementara itu, keadaan seseorang pada detik-detik terakhir kehidupan ini, tergantung amal perbuatan pada masa lampau. Barangsiapa yang berbuat baik di saat waktu dan usianya memungkinkan, maka insya Allah akhit hidupnya baik.

Dan jika sebaliknya, maka sudah tentu keburukan yang akan menimpanya. Allah SWT tidak akan pernah menzaliminya, meskipun sedikit. Mengingat pentingnya masalah ini dan keharusan memperhatikannya, maka dengan memohon kepada Allah SWT, marilah kita sama-sama renung-renungkan artikel ini sebagai peringatan kepada kita semua.


Husnul Khatimah


Husnul Khatimah adalah pengakhiran yang baik, iaitu seorang hamba, sebelum meninggal, ia diberi taufik dan hidayah untuk menjauhi semua yang dapat menyebabkan kemurkaan Allah SWT. Dia bertaubat dari dosa dan maksiat, serta semangat melakukan ketaatan dan perbuatan-perbuatan baik, hingga akhirnya dia meninggal dalam keadaan ini.

Ini berdasarkan hadis shahih dari Anas bin Malik r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hambanya, maka Allah memanfaatkannya”. Para sahabat bertanya, “bagaimana Allah akan memanfaatkannya?”


Rasulullah SAW menjawab, “Allah akan memberikannya taufik untuk beramal soleh sebelum dia meninggal.” (Hadis riwayat Imam Ahmad, Tirmidzi dan dishahihkan al Hakim dalam Mustadrak)

Husnul khatimah memiliki beberapa tanda, di antaranya ada yang diketahui oleh hamba yang sedang sakaratul maut, dan ada pula yang diketahui orang lain. Tanda husnul khatimah, yang hanya diketahui hamba yang mengalaminya, iaitu diterimanya khabar gembira saat sakaratul maut, berupa redha Allah sebagai anugerah-Nya.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Rabb kami ialah Allah,’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):

’Janganlah kamu merasa takut dan jenganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Surah Fushshilat, ayat 30)

Khabar gembira ini diberikan saat sakaratul maut, dalam kubur dan ketika dibangkitkan dari kubur. Sebagai dalilnya, sabda Rasulullah SAW yang bermaksud, “Barangsiapa yang suka bertemu Allah, maka Allah pun suka untuk bertemu dengannya.

Dan barangsiapa tidak suka bertemu dengan Allah, maka Allah pun benci untuk bertemu dengannya”. Aisyah r.a. bertanya, “Wahai Nabi Allah! Apakah (yang dimaksud) adalah benci kematian? Kita semua benci kematian?”

Rasulullah SAW menjawab, “Bukan seperti itu. Akan tetapi, seorang mukmin, apabila diberi khabar gembira tentang rahmat dan redha Allah serta Syurga-Nya, maka ia akan suka bertemu Allah. Dan sesungguhnya, orang kafir, apabila diberi khabar tentang azab Allah dan kemurkaan-Nya, maka ia akan benci untuk bertemu Allah dan Allah pun membenci bertemu dengannya.”

Mengenai hadis ini, al Imam al Khatthabi mengatakan, “Maksud dari kecintaan hamba untuk bertemu Allah, iaitu ia lebih mengutamakan akhirat daripada dunia. Kerananya, ia tidak senang tinggal terus menerus di dunia, bahkan siap meninggalkannya. Sedangkan makna kebencian adalah sebaliknya.”

Menurut Imam Nawawi pula, “Secara syari’at, kecintaan dan kebencian yang diperhitungkan adalah, saat sakaratul maut, saat taubat tidak diterima lagi. Ketika itu, semuanya diperlihatkan bagi yang sedang nazak (proses pengambilan nyawa), dan akan nampak baginya tempat kembalinya.”


Penyebab Husnul Khatimah


Faktor terpenting penyebab husnul khatimah, yang pertama, iaitu melakukan ketaatan dan bertakwa kepada Allah. Intinya ialah merealisasikan tauhid, menjauhi hal-hal yang diharamkan, dan segera bertaubat dari perbuatan haram yang melumurinya.

Tindakan yang paling diharamkan adalah syirik, baik syirik besar mahupun syirik kecil. Allah SWT berfirman yang bermaksud, “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Surah an-Nisaa’ ayat 48)

Keduanya, hendaknya berdoa kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh agar ditamatkan riwayat kita dalam keadaan beriman dan bertakwa.

Ketiga, hendaknya mengerahkan segala kemampuan dalam memperbaiki diri, secara lahir dan batinnya, niat dan maksudnya diarahkan untuk memperbaiki diri. Ketentuan Allah di ala mini telah berlaku. Allah memberikan taufik kepada orang yang mencari kebenaran. Allah akan mengokohkannya di atas al haq serat menutup amalnya dengan al haq itu.

Doa dijadikan Husnul Khatimah

Sebaik-baik umur adalah yang dipanjangkan umur tetapi penuh dengan taat kepada Allah dan amal soleh. Seburuk-buruk umur adalah yang panjang umurnya tetapi penuh dengan dosa dan maksiat kepada Allah SWT. Orang yang akan selamat di alam akhirat adalah yang selamat di alam kubur. Orang yang selamat di alam kubur adalah orang yang selamat ketika di akhir hidupnya.

Akhir hidup yang baik sulit didapat jika kita sehari-harinya tidak taat kepada Allah dan taat kepada Rasul. Oleh kerana itu, supaya akhir hidup kita menjadi baik (husnul-khatimah) maka mulai sekarang kita harus menjadi orang yang taat kepada Allah, taat kepada Rasul dan selalu beramal soleh.

Orang yang doanya akan dimakbul oleh Allah adalah mereka yang beriman, taat, mengamalkan sunnah Rasul, banyak beramal saleh, banyak berjasa kepada orang lain dan menjauhi dosa dan maksiyat kepada Allah. Mintalah kepada Allah untuk akhir hidup kita yang baik dengan doa-doa di bawah ini.


Di antara doa-doa yang perlu diamalkan adalah :


هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ


Hablii hukmaw wa al hiqniy bish shoolihiin


Maksudnya, “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh.” (Surah asy-Sy’araa, ayat 83)


اللهم اجعل خير عمري أخره و خير عملي خواتيمه و خير أيامي يوم لقائك


Allaahummaj’al khayra ‘umrii aakhirahu wa khayra ‘amalii khawaatiimahu wa khayra ayyaamii yawma lliqaa’ika


Maksudnya, “Ya Allah jadikanlah sebaik-baik umurku pada ujungnya dan sebaik-baik amalku pada akhir hayatku, dan (jadikanlah) sebaik-baik hariku yaitu hari ketika aku bertemu dengan-Mu (di hari kiamat).” (Hadis riwayat Ibnus Sunny)


اللهم اختم لنا بحسـن الخاتمة ولا تختم علينا بسـوء الخاتمة


Maksudnya, “Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan husnul-khatimah (akhir yang baik), dan jangan Kau akhiri hidup kami dengan suu-ul-khatimah (akhir yang buruk).”


Adab supaya dikurniakan Husnul Khatimah


Sebaik-baik umur adalah umur yang panjang dan penuh dengan amal soleh. Dan seburuk-buruk umur menurut Allah adalah yang panjang umurnya tetapi diisi dengan dosa dan maksiat kepada Allah.

Keadaan di akhir hayat seseorang bergantung kepada amalan sehari-hari. Oleh kerana itu, isilah hari-hari kita dengan selalu meningkatkan iman dan amal soleh.

Selain berusaha untuk selalu meningkatkan ibadah fardhu dan sunat, maka perlu memperbanyak amalan ihsan, iaitu amalan yang memberi kebaikan kepada orang banyak, baik berupa ajakan untuk kembali kepada Allah (dakwah ilallaah), menyebarkan ilmu, menyebarkan kasih sayang, menyebarkan amal saleh, dan selalu tawa shaubil wa tawaa shaubish-shabr.

Tidak meminta mati kecuali kerana telah terjadi fitnah yang mengancam keselamatan diri dan agamanya.

Jangan sekali-kali berfikir untuk mengakhiri hidup dengan jalan pintas kerana adanya tekanan hidup yang berat. Orang yang mengakhiri hidupnya dengan jalan pintas (bunuh diri) tidak akan diterima amalnya dan dipastikan dia akan masuk neraka.

Ajal adalah sebuah misteri, merupakan rahsia Allah. Ia datang secepat kilat, tetapi tidak datang-datang walaupun telah dinanti-nantikan setiap saat. Namun jika ajal telah datang, tidak boleh ditunda atau dimajukan walaupun sedetik.

Mengamalkan doa untuk dijadikan orang yang husnul-khatimah pada setiap akhir solat fardhu.

Selalu menumbuhkan perasaan khauf dan rajaa (takut dan harap), iaitu takut akan tidak diampuninya dosa-dosanya dan berharap bahawa Allah itu Maha Rahman dan Rahim yang akan selalu memberikan rahmat kepada orang-orang yang dikehendakinya.

Ketika sudah ada tanda-tanda akan dipanggil oleh Allah, perbanyaklah membaca kalimat thayyibah, kerana siapa yang ucapan terakhirnya adalah Laa Ilaaha illallah orang itu dijamin masuk syurga.


Tanda-tanda kematian dalam husnul khatimah


1. Meninggal dengan sempat mengucapkan dua kalimah syahadah menjelang kematiannya. Sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang akhir ucapannya Laa Ilaaha illallaah, maka ia masuk syurga.” (Hadis riwayat al-Hakim)

2. Meninggal dalam keadaan berkeringat (berpeluh) di dahi (keningnya). Sabda Rasulullah SAW, “Bahawa matinya seseorang mukmin itu dengan keluarnya peluh di dahi.” (Hadis riwayat oleh Ahmad dan Tarmizi, dari Buraidah bin al Hashib r.a.)

3. Meninggal pada malam Jumaat atau siangnya. Sabda Rasulullah SAW, “Tidak seorang muslim pun yang mati pada hari atau malam Jumaat melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (seksa) kubur.” (Hadis riwayat Ahmad dan at-Tirmizi)

Mati syahid di medan jihad (perang) kerana membela agama Allah. Bagi orang yang mati syahid ada 6 kelebihan:

Akan diampuni dengan serta merta dosanya serta diperlihatkan tempat duduknya di syurga (kecuali mereka yang masih ada urusan hutang).

1. Diselamatkan dari seksa kubur.

2. Aman dari ketakutan yang teramat besar dan dahsyat.

3. Diperhiasi dengan iman.

4. Dikahwinkan dengan bidadari (semiskin-miskin ialah 49 bidadari).

Dapat memberi syafaat kepada 70 orang keluarganya. Riwayat oleh Tirmizi, Ahmad dan Ibnu Majah.

5. Meninggal sebagai tentera di jalan Allah.

6. Meninggal kerana melahirkan anak. (Sahih Muslim)

7. Meninggal semasa hamil atau di dalam masa nifasnya (wanita) iaitu meninggal kerana melahirkan anaknya. Diriwayatkan Imam Ahmad dan selainnya, dengan sanad yang shahih dari ‘Ubadah bin ash Shamit r.a., sabda Rasulullah SAW, “Dan wanita yang dibunuh anaknya (kerana melahirkan) masuk golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali pusarnya ke syurga.” (Riwayat Imam Ahmad dan At-Tabrani)

8. Meninggal kerana penyakit taun. Sabda Rasulullah SAW, “Taun itu satu kematian syahid bagi setiap mukmin. (Hendaklah ia sabar dan redha menganggungnya).” (Hadis riwayat oleh Muslim).

9. Meninggal akibat sakit perut maka ia mati syahid, sabda Rasulullah SAW, “Dan barang siapa mati kerana sakit perut maka ia mati syahid.” (Hadis riwayat oleh Muslim)

10. Mati tenggelam (lemas) dan tertimbus oleh bangunan. (Sahih Muslim)

11. Meninggal dengan sebab terbakar. (Riwayat At-Tabrani)

12. Meninggal dengan sebab sakit dzatul jambi (radang selaput dada). Rasulullah SAW pernah menyebutkan macam-macam orang yang mati syahid, termasuk orang yang mati terbakar. Demikian pula orang yang meninggal lantaran menderita radang selaput dada, iaitu bengkak yang meradang, nampak pada selaput yang ada di bahagian dalam tulang-tulang rusuk. (Hadis diriwayatkan Abu Daud dalam Sunannya)

13. Meninggal kerana sakit TB. Sabda Rasullullah SAW, “Orang yang mati kerana menanggung penyakit kurus kering ia mati syahid.” (Hadis riwayat Tabrani)

14. Meninggal akibat luka perang di jalan Allah. Sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang luka kerana perang di jalan Allah itu mati, maka bererti ia syahid, atau kena pijak oleh unta atau kudanya atau ia mati ditempat tidurnya (setelah berperang itu) dengan sebab apa-apa pun yang dikehendaki oleh Allah, maka sesungguhnya ia adalah mati syahid dan akan masuk syurga.” (Hadis riwayat Daud)

15. Meninggal dalam mempertahankan harta yang akan dirampas. (Riwayat Bukhari, Abu Daud dan an Nasai)

16. Meninggal kerana mempertahankan diri, jiwa, keluarga dan agamanya. Sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang terbunuh kerana membela hartanya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh kerana membela keluarganya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh kerana membela agamanya, maka ia syahid. Dan barangsiapa yang terbunuh kerana membela darahnya, maka ia syahid.” (Hadis riwayat Abu Daud dan an Nasai)

17. Meninggal dalam bersiap-siap untuk berperang di jalan Allah.

18. Meninggal sebagai murabith (pasukan yang berjaga di daerah/wilayah perbatasan) di dalam perang di jalan Allah. Sabda Rasulullah SAW, “Berjaga-jaga sehari-semalam (di daerah perbatasan) lebih baik daripada puasa berserta solat malamnya selama satu bulan. Seandainya ia meninggal, maka pahala amalnya yang telah ia perbuat akan terus mengalir, dan akan diberikan rezeki baginya, dan ia terjaga dari fitnah.”

19. Meninggal ketika sedang beramal soleh seperti sedang menuntut ilmu (ilmu yang dibolehkan oleh Islam) di masjid atau sedang berdakwah. Sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa mengucapkan Laa ilaha illallah karena mencari wajah (pahala) Allah kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia masuk syurga. Barangsiapa berpuasa kerana mencari wajah Allah kemudian amalnya diakhiri denganya, maka ia masuk syurga. Barangsiapa bershadaqah kemudian itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk syurga.” (Hadis riwayat Imam Ahmad dan selainnya)

Rujuk : Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah SAW bersabda, “Seorang laki-laki berjalan di sebuah jalan lalu dia menemukan sebuah ranting berduri ditengah jalan maka disingkirkannya ranting itu dengan bersyukur kepada Allah Ta'ala. Allah mengampuni dosanya kerana perbuatannya itu.” Baginda bersabda pula, “Para syuhada (orang-orang yang mati syahid lima macam: (1) Al Math'un orang-orang yang tewas kerana penyakit kolera (penyakit menular atau wabak) (2) Al Mabthun - orang-orang yang ditewas kerana sakit perut atau melahirkan (3) orang yang tewas kerana tenggelam (4) Orang yang tewas kerana ditimpa tanah longsor atau pohon tumbang dan sebagainya (5) Orang yang tewas dalam perang Fi Sabilillah.” (Sahih Muslim)


Su’ul Khatimah

Su’ul khatimah (pengakhiran/penyudahan yang buruk) adalah meninggal dalam keadaan berpaling dari Allah, berada di atas murka-Nya serta meninggalkan kewajiban dari Allah.
Su’ul-khatimah ialah apabila sewaktu akan meninggal dunia seseorang didominasi oleh perasaan was-was yang disebabkan keragu-raguan atau keras kepala atau ketergantungan terhadap kehidupan dunia yang akibatnya ia harus masuk ke neraka secara kekal kalau tidak diampuni oleh Allah SWT.

Sebab-sebab su’ul khatimah secara ringkas antara lain adalah perasaan ragu dan sikap keras kepala yang disebabkan oleh perbuatan atau perkara dalam agama yang tidak pernah dituntunkan oleh Rasulullah SAW, menunda-nunda taubat, banyak berangan-angan tentang kehidupan duniawi, senang dan membiasakan maksiat, bersikap munafik dan bunuh diri.
Tidak diragukan lagi, demikian ini akhir kehidupan yang menyedihkan, selalu dikhawatirkan oleh orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menjauhkan kita darinya. Terkadang nampak pada sebahagian orang yang sedang sakaratul maut, tanda-tanda yang mengisyaratkan su’ul khatimah, seperti: menolak mengucapkan syahadah, justeru mengucapkan kata-kata buruk dan haram, serta menampakkan kecenderungan padanya dan lain sebagainya.

Kita diperintahkan untuk beramal soleh, walaupun celaka atau bahagianya kita telah ditentukan sejak kita masih di rahim ibu. Sebab siapa saja yang bertaqwa dan beriman, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju bahagia.

Dan tentu saja kita juga harus menjauhi amal-amal buruk agar Allah menghindarkan kita dari jalan yang celaka. Oleh itu, manusia hendaklah berusaha mendapatkan husnul khatimah pada penghujung kehidupannya.

Kisah yang dibawakan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya, al Jawaabul Kaafi, bahawa ada seseorang saat sakaratul maut, dia diingatkan, “Ucapkanlah Laa ilaha illallah.” Lalu orang itu menjawab, “Apa gunanya bagiku, aku pun tidak pernah mengerjakan solat kerana Allah, meskipun sekali,” akhirnya ia pun tidak mengucapkannya.

Al Hafizh Rajab rahimahullah dalam kitab Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, menukil dari salah satu ulama, ‘Abdul ‘Aziz bin Abu Rawwad, beliau berkata: “Aku menyaksikan seseorang, yang ketika hendak meninggal ditalqin ‘Laa ilaha illallah’. Akan tetapi, ia mengingkarinya pada akhir ucapannya.”

Kemudian Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bertanya kepadanya tentang orang ini. Ternyata ia seorang pecandu khamr (minuman keras). Selanjutnya Syaikh ‘Abdul Aziz berkata: “Takutlah kalian terhadap perbuatan dosa, kerana perbuatan dosa itu yang telah menjerumuskannya.”

Hal serupa juga diceritakan oleh al Hafizh adz Dzahabi rahimahullah, ada seorang yang bergaul dengan pecandu khamr, maka saat ajal akan tiba, dan ada seseorang yang datang untuk mengajarinya syahadah, ia malah mengatakan, “Minumlah dan beri aku minum,” kemudian ia meninggal.

Al ‘Alamah Ibnul Qayyim rahimahullah bercerita mengenai seseorang yang diketahui gemar musik dan mendendangkannya. Tatkala wafat menjemputnya, dia diingatkan, katakanlah : Laa ilaha illallah (tetapi) dia justeru mulai mengigau dengan lagu sampai kemudian mati tanpa mengucapkan kalimat tauhid.

Beliau rahimahullah juga berkata, “Sebahagian pedagang mengkhabarkan kepadaku tentang karib kerabatnya yang hampir meninggal, sementara mereka disisinya. Mereka mentalkinkan ‘Laa ilaha illallah’, namun ia mengigau “ini murah, ini barang bagus, ini begini dan begitu,” sampai ia meninggal dan tanpa boleh melafazkan kalimat tauhid.”

Keterangan Ibnul Qayyim rahimahullah yang menyebutkan kisah-kisah di atas. Beliau rahimahullah berkata, “Subhanallah, betapa banyak orang yang menyaksikan ini mendapatkan pelajaran?

Apabila seorang hamba, pada saat sedar, kuat, serta memiliki kemampuan, dia bisa dikuasai syaitan, ditunggangi perbuatan maksiat yang diinginkannya, mampu membuat hatinya lalai dari mengingat Allah Taala, menahan lisannya dari zikir, dan (begitu pula) anggota badannya dari mentaati-Nya, lalu bagaimana kiranya ketika kekuatannya melemah, hati dan jiwanya kacau kerana sakitnya nazak (tercabutnya nyawa) yang sedang dia alami?

Sementara saat itu, syaitan mengerahkan seluruh kekuatan dan konsentrasinya, dan menghimpun semua kemampuannya untuk mencuri kesempatan. Sesungguhnya ini adalah klimaks. Saat itu, hadir syaitan yang terkuat, sementara si hamba dalam keadaan paling lemah. Siapakah yang selamat?”

Firman Allah SWT yang bermaksud, “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (Surah Ibrahim, ayat 27)

Maka, orang yang dilalaikan hatinya dari mengingat Allah, (selalu) menurutkan nafsunya dan melampaui batas, bagaimana mungkin diberi petunjuk agar husnul khatimah? Orang yang hatinya jauh dari Allah Taala, lalai dari-Nya, mengagungkan nafsunya, menyerahkan kepada syahwatnya, lisannya kering daripada zikir, serta anggota badannya terhalang dari ketaatan dan sibuk dengan maksiat, maka mustahil diberi petunjuk agar akhir kehidupannya baik (husnul khatimah).

Su’ul Khatimah mempunyai dua tingkatan :

Tingkatan terbesar dan terburuk – iaitu orang yang hatinya penuh dengan keraguan dan penentangan saat sakaratul maut, kemudian ia mati dalam keadaan seperti ini, Maka hal ini akan menjadi penghalang antara dia dan Allah.

Tingkatan yang lebih rendah – iaitu orang yang hatinya cenderung kepada urusan dunia atau keinginan syahwatnya, lalu keinginan ini tergambar di dalam hatinya saat sakaratul maut.
Biasanya, seseorang meninggal dalam keadaan yang biasa dia lakonkan pada kehidupan nyatanya. Jika buruk, maka akhirnya juga akan nampak buruk. Semoga Allah melindungi kita dari keduanya.

Sebab-sebab Su’ul Khatimah

Dari huraian ini, maka nampak jelas, bahawa penyebab su’ul khatimah adalah lawan dari penyebab husnul khatimah yang telah disebutkan. Penyebab utamanya adalah kerosakan aqidah. Di antara penyebabnya juga adalah rakus terhadap dunia, mencarinya dengan cara-cara haram, berpaling dari jalan kebaikan, serta terus-menerus melakukan perbuatan maksiat.

Terdapat beberapa faktor penyebab seseorang itu tergolong dalam golongan yang mendapat su’ul khatimah:

Mengabaikan ibadat sembahyang (solat fardhu)

Tidak mengeluarkan zakat bagi membersihkan hartanya

Derhaka kepada ibu bapa

Minum arak

Menyakiti orang Islam

Suka memecah-belah kaum muslimin

Suka mengurangi takaran dan timbangan

Suka menipu kaum muslimin

Menyusahkan dan mengelincirkan mereka

Suka mengaku-ngaku sebagai wali Allah atau juga mengingkari para wali-Nya

Melakukan perkara-perkara yang keji dan lain-lainnya

Selain itu mereka adalah para ahli bid’ah dalam agama, yang menanamkan rasa ragu-ragu kepada Allah dan Rasul-Nya serta keberadaan hari akhirat. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, kerana jika Allah SWT berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang kita mampu.

Berkata Abu Laith - Barangsiapa yang ingin selamat dari seksa kubur maka haruslah ia melazimi 4 perkara dan meninggalkan 4 perkara:

Menjaga sembahyang 5 waktu

Banyak bersedekah

Banyak membaca Al Quran

Banyak bertasbih.

Dan hendaklah ia meninggalkan:

Meninggalkan dusta
 
Meninggalkan sifat khianat

Meninggalkan sifat mengadu-domba

Menjaga kencing.

Mukmin sejati peroleh nikmat ‘kehidupan’ di alam kubur

“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasai mati.” Kerana itu kita jangan terlalu asyik dengan kehidupan dunia ini sehingga lalai dan lupa akan akhirat, sedangkan akhirat itulah tempat kekal abadi.

Sebenarnya tanda-tanda orang yang mati dalam husnul khatimah itu boleh dilihat semasa hayat atau hidup seseorang itu, iaitu mereka taat dan patuh kepada perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya, mengamalkan perkara berkebajikan dan menjauhi kemaksiatan.
ALAM barzakh adalah satu alam lain yang pasti akan ditempuh dan dihuni manusia selepas kehidupan dunia ini. Manusia tetap berada di alam barzakh sehinggalah kedatangan hari kiamat sebagai tanda berakhirnya dunia.

Mukmin yang baik dan beramal soleh akan berada di alam barzakh dalam keadaan aman sentosa kerana memperoleh nikmat kubur hasil amalan kebaikan mereka semasa di dunia seperti solat, puasa, zakat, haji dan sedekah.

Rasulullah SAW bersabda, “Yang akan mengikuti mayat (semasa dihantar ke tanah perkuburan) tiga perkara (iaitu): kaum keluarganya, hartanya dan amalannya. Dua perkara akan pulang (kembali ke rumah) iaitu keluarga dan harta. Satu (saja) yang tinggal (yang ikut bersamanya ke alam barzakh) iaitu amalannya.” (Hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
Merenung sabda Baginda SAW itu menjadikan kita insaf bahawa nikmat kehidupan ini terlalu mahal harganya. Manusia hanya bernilai di sisi Allah jika keseluruhan kehidupannya diisi ibadah dan amal soleh kerana hanya amal soleh bekalan terbaik menghadap Allah nanti.
Setiap detik dan masa berlalu itu sebenarnya adalah umur kita. Bermakna dari hari ke hari, umur semakin berkurang dan ajal semakin mendekat, sedangkan kematian itu berlaku tepat pada masanya, tidak kira tua atau muda, tidak kira dalam keadaan sihat atau sakit.
Allah SWT berfirman yang bermaksud, “Tiap-tiap umat mempunyai ajal, maka apabila sudah sampai ajalnya mereka tidak dapat mengundurkannya (melambatkan) barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya (mempercepatkannya).” (Surah al-A’raf, ayat 34)

Hakikatnya, kehidupan adalah kesempatan berbuat baik dan satu-satunya modal untuk mencapai kebahagiaan serta keselamatan sesudah mati. Jika nikmat kehidupan di dunia ini tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya, maka rugi nanti bilamana seseorang dipertanggungjawabkan dengan apa yang diperbuat di hadapan pengadilan Allah.

Allah SWT berfirman yang bermaksud, “Apakah tidak Kami panjangkan sudah umur kamu, dalam waktu di mana kamu boleh mengingat bagi mereka yang mahu ingat. Dan sudah datang kepadamu yang memberikan teguran dan perhatian.” (Surah Fatir, ayat 37)

Seseorang yang dikurniakan umur sehingga 60 tahun namun masih belum menyedari erti kehidupan, hatinya tidak tergerak melakukan ketaatan dan bertaubat kepada Allah, maka tipislah harapan untuk meraih santunan. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Tidaklah Allah menerima uzur terhadap seseorang yang sudah diberikan tempoh hidupnya sampai 60 tahun.”

Saidina Ali pernah mengungkapkan (bermaksud): “Dunia ialah pasar akhirat yang mana orang mukmin adalah saudagarnya, amal soleh keuntungannya, dosa kerugian, manakala panjang usia modalnya.”

Alam barzakh (kubur) adalah satu pengalaman atau tempat singgah pertama dan sementara yang akan dialami seseorang sesudah mati, sebelum tibanya hari akhirat. Itulah tempat yang akan menjadi Taman Syurga bagi orang-orang yang beriman, tetapi menjadi lubang Neraka bagi orang-orang yang jahat yang ingkar perintah Allah SWT dan yang menyekutukan-Nya. Ibnu Majah meriwayatkan bahawa Saidina Uthman bin Affan apabila berada di kawasan perkuburan, beliau menangis tersedu-sedu sehingga basah seluruh janggutnya.

Seseorang bertanya kepada beliau, “Tuan ingat neraka, tuan tidak menangis. Tetapi tuan menangis kerana melihat kubur, mengapa demikian? Saidina Uthman menjawab: Saya menangis kerana takutkan peringatan daripada sabda Nabi SAW yang bermaksud:

Sesungguhnya kubur itu ialah penginapan pertama antara penginapan akhirat, maka jika seseorang itu terlepas daripada seksaannya, maka apa yang akan datang kemudian lebih mudah lagi, dan seandainya seseorang itu tidak terlepas (kandas) daripada (seksaannya), maka yang akan datang sesudahnya akan lebih sukar (keras, berat).” (Hadis riwayat at-Tirmizi)

Selagi umur kita masih ada dan Allah SWT memberi waktu hidup, bersegeralah rujuk kepada Allah SWT dan bertaubat jika terlanjur berbuat dosa, patuhi perintah, jauhi tegahan-Nya serta jadikan takwa sebaik-baik bekalan. Andainya maut datang secara mengejut, kita sudah mempunyai persiapan untuk pulang ke pangkuan Ilahi.

Rasulullah SAW bersabda, “(Allah) akan memberi kuasa untuk menyeksa orang kafir di dalam kuburnya kepada 99 ekor ular yang akan mematuknya hingga berdirinya kiamat. Jika seekor saja dari ular itu meniupkan bisanya ke bumi, nescaya tidak akan ada tumbuhan hijau yang tumbuh (di atas muka bumi).” (Hadis riwayat Imam Ahmad)

Luqmanul Hakim pernah berpesan kepada puteranya: “Wahai anakku, bersegeralah kamu bertaubat, kerana maut itu datang secara tiba-tiba, dan apabila malaikat maut datang, dia tidak memberitahumu terlebih dulu.”

Kesimpulan

Semoga Allah menlindungi kita dari su’ul khatimah. Seseorang yang amalan lahirnya baik, serta batinnya juga senantiasa bersama Allah, jujur dalam perkataan dan perbuatan, maka dia tidak akan mengalami su’ul khatimah.

Sebaliknya, su’ul khatimah akan dialami oleh orang yang aqidahnya rosak, amalan lahirnya rosak, berani melakukan dosa-dosa besar, bahkan mungkin ia melakukan itu sampai ajal menjemput tanpa sempat bertaubat.

Kerana itu, selayaknya bagi orang yang berakal agar mewaspadai ketergantungan hatinya terhadap perbuatan-perbuatan haram, dan mengharuskan hati, lisan serta anggota badannya untuk mengingat Allah dan tetap taat kepada Allah dimanapun berada.

Ya Allah, jadikanlah amal terbaik kami sebagai penutup amal kami. Jadikanlah umur terbaik kami sebagai akhirnya. Dan jadikanlah hari terbaik kami sebagai hari kami menjumpai-Mu.
Ya Allah, berilah taufik kepada kami untuk melaksanakan berbagai kebaikan dan menjauhi semua kemungkaran. Amiin.

60 Petua Mendapatkan Pasangan

Friday, November 19, 2010

Oleh: Dato’ Dr Hj Mohd Fadzilah Kamsah

1. Semua orang ada jodoh atau pasangan yang menanti dan biasanya ia berada tidak jauh dari anda. Jarang orang bertemu dengan jodoh yang berada jauh darinya.
2. Jodoh itu ketentuan Allah dan kita wajib berusaha. Doa, usaha yang betul dan bersungguh-sungguh disertai dengan tawakkal, insyallah akan menemukan anda dengan pasangan anda.
3. Ramai orang masih belum bertemu jodoh kerana mudah patah semangat. Teruskan usaha sehingga anda bertemu jodoh.
4. Seimbangkan hidup anda dengan sempurna agar diri anda jadi seperti “magnet” yang menarik bakal pasangan anda kepada anda.
5. Daya tarikan yang sebenar berpusat di hati yang murni. Berusahalah untuk mencuci hati anda daripada semua perasaan yang negatif terhadap semua orang di dunia ini.
6. Agar mudah orang sayang, cuci hati dengan jaga ibadah, solat taubat, beristighfar, baca Al-Quran, maafkan orang lain, meminta maaf, bersedekah dan berfikiran positif.
7. Sayangi semua orang di sekitar anda dan anda akan menarik sayang terhadap anda. Jika anda membenci orang, ditakuti bakal pasangan anda akan membenci anda.
8. Orang yang sedang mencari pasangan harus sentiasa bersedia untuk bertemu dengan pasangannya pada bila-bila masa. Justeru, kita perlu sentiasa dalam keadaan yang paling menarik setiap masa. Tanggapan pertama adalah yang terpenting.
9. Untuk lelaki, tarikan pertama ialah pakaiannya. Untuk perempuan, wajah dan bentuk badan menjadi tarikan pertama. Sediakan diri untuk menawan bakal pasangan anda.
10. Buka hati dan minda anda untuk menerima cinta. Cinta boleh berputik pada bila-bila masa. Cinta mudah datang kepada mereka yang sentiasa bersedia untuk menerima cinta.
11. Cinta datang melalui mata lalu turun ke hati. Justeru, perhebatkan hubungan mata secara memandang bakal pasangan dengan penuh kasih sayang.
12. Kita boleh berkomunikasi melalui fikiran. Hantarlah kasih sayang dan hasrat murni anda terhadap pasangan dengan gelombang fikiran ini secara berterusan hingga berjaya.
13. Ramai yang terlepas peluang dan patah hati sebab lewat menyatakan hasrat kepada bakal pasangan. Perkara yang baik disegerakan (iaitu menyatakan perasaan anda kepada bakal pasangan).
14. Tidak salah untuk orang perempuan memulakan usaha untuk berkenalan. Orang lelaki akan sentiasa merasakan mereka yang memulakan perkenalan walaupun sebenarnya orang perempuan yang mulakan.
15. Berkomunikasi dengan mesra dan bersemangat menggunakan lidah, mata, hati dan bahasa badan. Elakkan bercakap sambil lewa atau kurang sopan terhadap bakal pasangan.
16. Berbual dengan pasangan mengenai apa yang dia suka. Beri tumpuan kepada minat dan perasaannya. Elakkan sibuk memberi tumpuan kepada diri sendiri.
17. Layan bakal pasangan dengan mesra seperti kawan lama walaupun baru berkenalan. Bentuk suasana keintiman dengan segera agar bakal pasangan rasa selesa.
18. Makin mudah kita menceritakan hal peribadi yang munasabah kepada bakal pasangan, semakin mudah dia menceritakan hal dirinya kepada kita.
19. Berdoa dan latih diri agar kita pandai mendampingi orang lain dan seronok untuk didampingi oleh orang lain. Buang perangai yang menyebabkan orang benci kepada kita.
20. Beri sayang untuk mendapat sayang. Orang yang masih ada perasaan benci terhadap sebarang orang boleh menyebabkan bakal pasangan benci atau tidak tertarik kepada kita. Justeru buang semua benci.
21. Untuk wanita, jangan jual mahal terhadap bakal pasangan. Tetapi, nyatakan dengan hikmah kepadanya yang anda amat sukar untuk berkenalan dengan lelaki lain.
22. Kebanyakan lelaki mudah tertarik kepada perempuan yang simple, tidak materialistik, mudah berterima kasih dan redha dengan setiap pemberian lelaki tersebut.
23. Orang perempuan mudah tertarik kepada lelaki yang memberi perhatian, penghargaan dan penghormatan kepada mereka. Justeru, orang lelaki janganlah terlalu jimat atau kedekut.
24. Orang lelaki perlu belajar mengenal kerenah orang perempuan. perasaan, pemikiran, kehendak, keperluan, kesukaan dan kebenciannya.
25. Elakkan memberi tumpuan kepada kelemahan dan kesilapan kecil yang ada pada bakal pasangan. Jangan sesekali mengutuk atau memalukan bakal pasangan.
26. Senyuman ikhlas, wajah yang menawan dan bahasa badan yang penuh kemesraan akan menambat lelaki terhadap wanita.
27. Orang mudah tertawan kepada bakal pasangan yang ada persamaan dan ada perbezaan sifat, tindakan dan minat. Terlalu banyak persamaan membosankan. Banyak sangat perbezaan menyesakkan.
28. Orang mudah tertarik kepada bakal pasangan yang ada sikap dan sifat yang saling mengimbangi dan melengkapkan sikap dan sifatnya.
29. Walaupun belum kenal rapat dengan bakal pasangan, nyatakan yang anda sering merasa atau berfikir seperti yang dia rasa atau fikir. Keserasian adalah tarikan.
30. Perempuan membentuk hubungan dengan berbual dan bercakap. Lelaki bentuk hubungan dengan melakukan sesuatu kegiatan secara bersama.
31. Orang mudah tertawan kepada bakal pasangan yang mempunyai persamaan daripada berbagai segi seperti kefahaman politik, aktiviti keagamaan, sikap terhadap harta, wang dan hobi.
32. Dua orang yang amat banyak perbezaan boleh serasi antara satu sama lain jika mempunyai satu atau dua persamaan yang mendalam seperti suka kepada kucing, suka melancong atau suka ramai anak.
33. Tindakan yang serentak akan menarik bakal pasangan terhadap anda. Contohnya, serentak berpaling, serentak angkat gelas, serentak berdiri, serentak nak ke tandas.
34. Tawan hati bakal pasangan dengan pamerkan emosi yang sama terhadap sesuatu kejadian atau peristiwa – sama-sama gembira, sedih, terperanjat, benci, simpati dan sebagainya.
35. Dua insan mudah serasi jika mempunyai pentafsiran yang sama mengenai hubungan – tahap keakraban, kebebasan, kebergantungan, pemberian, pengorbanan dan sebagainya.
36. Kenalpasti ciri-ciri yang disukai oleh bakal pasangan anda. Bentuk ciri-ciri yang disukai oleh bakal pasangan anda. Bentuk ciri-ciri ini dalam diri anda dan pamerkan kepadanya yang anda mempunyai ciri-ciri tersebut.
37. Semua orang mencari cinta sejati tanpa syarat. Bakal pasangan anda akan tertarik kepada anda jika anda mengasihinya bukan kerana wajah, harta, keturunan atau glamornya.
38. Bakal pasangan akan tertawan kepada anda jika anda dapat bantu mengukuhkan imej dirinya, rangsang semangatnya dan pupuk keyakinan dirinya.
39. Keikhlasan amat penting dalam memuji atau memotivasi bakal pasangan. Jika kita didapati bohong, dia akan terus menjauhkan diri daripada kita.
40. Pujian yang berhikmah dan ikhlas bertindak sebagai magnet yang menarik anda kepada bakal pasangan. Pujian daripada kawan baru lebih bermakna dan berkesan berbanding pujian daripada kawan lama.
41. Ulang sebut perkataan, ayat atau slogan yang digemari bakal pasangan anda. Ini menyebabkan dia rasa istimewa dan dihargai dan akan tertawan kepada anda.
42. Kenalpasti keistimewaan bakal pasangan anda yang orang lain tidak nampak. Sampaikan kehebatan ini dengan bersemangat dan dia akan mudah tertawan kepada anda.
43. Untuk bakal pasangan yang popular dan sering dipuji , cari pujian yang original untuk menambat hatinya. Untuk orang yang tidak popular, sebarang pujian amat dialukan dan dihargai.
44. Beri penghargaan serta merta kepada setiap pencapaian atau kejayaan bakal pasangan. Ini membelai dan melembutkan hatinya terhadap anda.
45. Jika bakal pasangan memuji anda, pamerkan keseronokan anda dengan senyuman dan ucapan terima kasih dan bersyukur. Dia akan rasa dihargai.
46. Cari keunikan, kelucuan atau ‘kegilaan’ bakal pasangan anda. Nyatakan yang anda suka kepadanya sebab keunikan tersebut. Ini buat dia rasa istimewa.
47. Ramai pasangan sengsara bila isteri terlalu cantik atau suami terlalu handsome. Justeru, cari bakal pasangan yang setara dan sepadan dengan kita.
48. Orang yang merasa dirinya hodoh sukar untuk mendapat pasangan. Carilah kecantikan yang ada pada anda dan bentuk keyakinan diri. Hati yang suci dan keyakinan yang tinggi menyerlahkan kecantikan anda.
49. Wanita mudah tertawan kepada lelaki yang gentleman – bersopan santun, suka membantu, menghormati wanita, berani dan yakin diri.
50. Untuk jadi lebih menawan, berterusan belajar, perbaiki perangai dan peribadi, baiki kemahiran komunikasi, murnikan hati, pemaaf dan sentiasa bersangka baik.
51. Lelaki harus mempamerkan sifat kelelakiannya di samping memasukkan sifat perempuan dalam dirinya seperti lebih prihatin, memahami emosi , timbang rasa, dan gunakan gerak batin.
52. Perempuan harus mempamerkan sifat kewanitaan disamping menghayati sifat lelaki seperti minat dalam politik, sukan, memancing, dan aktiviti macho yang lain. Bertindak bijak tapi, jangan terlalu bijak.
53. Untuk menambat hati wanita, kerap bertanya tentang perasaannya, aktiviti yang dijalankannya, kegemarannya, kebenciannya atau sebarang perkara yang berkaitan dengan emosi.
54. Sebelum benar-benar rapat, orang perempuan harus elakkan diri dari bertanya bakal pasangan mengenai perasaannya mengenai sesuatu perkara, peristiwa atau situasi.
55. Orang lelaki amat pantang bila bakal pasangan menempelak atau menunjukkan kesilapan atau kebodohan lelaki tersebut. Ini cara terbaik memutuskan hubungan.
56. Orang perempuan mudah tertawan kepada lelaki yang boleh mengaku salah, meminta maaf, meminta bantuan, bertolak ansur, pandai mendengar, bersabar dan lemah lembut terhadap wanita.
57. Bila bercakap dengan lelaki, orang perempuan harus fokus kepada fakta dan sampaikan secara ringkas. Penjelasan yang berjela-jela dan memasukkan unsur perasaan akan membunuh minat lelaki terhadapnya.
58. Jika orang perempuan marah, pujuklah dengan kasih sayang. Tanya Kenapa dia marah, dengari dengan teliti dan jangan komen atau cuba beri nasihat. Orang perempuan mudah sayang pada lelaki yang pandai mendengar dan sensitif kepada perasaannya.
59. Jika lelaki marah, jangan sibuk nak tanya Kenapa dia marah. Pamerkan kasih sayang dan bentuk suasana yang tenang. Doakan dia dan beri masa untuk dia merawat dirinya sendiri.
60. Fahami bahawa orang lelaki bercakap secara terus terang, ringkas dan objektif. Orang perempuan sering bercakap secara berlapik, terperinci dan banyak yang tersirat.
Oleh: Dato’ Dr Hj Mohd Fadzilah Kamsah

Bagaimana Bercouple Cara Islam?

Thursday, November 18, 2010

Islam adalah agama yang syumul. Sebuah agama yang lengkap. Islam tidak mungkin menyekat fitrah manusia yang sememangnya ingin menyayangi dan ingin disayangi. Untuk apa Allah menciptakan manusia berfitrah seperti sedia ada jika manusia akan diperintahkan untuk membunuh fitrahnya itu?

Ajaran Islam telah diturunkan oleh Allah untuk memasang bingkai agar kemahuan manusia itu dapat disalurkan dengan cara yang terbaik. Selain itu, Islam menutup rapat jalan kemaksiatan dan membuka seluas-luasnya jalan menuju ketaatan serta memberi dorongan kuat ke arah perlaksanaanya.

Rasulullah s.a.w. pernah mengecam salah seorang sahabat yang bertekad untuk tidak bernikah. Ini merupakan salah satu bukti bahawa Islam mengakui fitrah manusia yang ingin mengasihi dan dikasihi atau mencintai dan dicintai.

Percintaan dalam Islam hanyalah selepas termetrainya sebuah ikatan pernikahan antara dua insan, iaitu setelah bergelar suami isteri. Islam telah menggariskan panduan dalam menuju ke arah gerbang perkahwinan ini.

Ustaz Hassan Din telah memberikan pendapatnya mengenai hal ini dalam Al-Kulliyah di TV3 pada 28 Julai 2006. Tajuk perbincangan Al-Kulliyah ketika itu agak menarik ; iaitu "Jodoh".

Masyarakat Sudah Lari

Apabila diminta memberikan pendapat beliau, beliau telah mengatakan bahawa cara masyarakat sekarang mengendalikan perihal jodoh telah lari daripada syariat yang sepatutnya.

"Sebenarnya dalam Islam, apabila seseorang lelaki itu telah berkenan dengan seorang wanita dan ingin menjadikan teman hidupnya, sepatutnya lelaki itu berjumpa dengan wali si perempuan tadi untuk menyatakan niatnya untuk masuk meminang.

Tetapi masyarakat sekarang silap. Mereka terus berjumpa dengan empunya diri dan terus menyatakan hasrat hatinya. Kemudian mereka bercinta, berjanji, bersumpah setia dan segala-galanya. Sedangkan ibubapa mereka langsung tidak tahu akan hubungan mereka itu. Setelah sekian lama bercinta, apabila ingin melangsungkan perkahwinan, mak dan ayah tidak bersetuju dengan mengeluarkan pelbagai alasan," terang beliau.

Konsep Meminang

Beliau juga menerangkan konsep peminangan ini. Kata beliau, "Ibu bapa mungkin sudah ada pilihan mereka sendiri. Oleh itu, dengan menyatakan niat kepada ibubapa, mereka akan berjumpa sendiri dengan wali perempuan tadi untuk mengenali keluarga dan calon menantu mereka dengan lebih jelas.

Setelah kedua-dua pihak bersetuju, barulah dijalankan upacara peminangan, iaitu kedua-dua insan tadi telah menjadi tunang. Apabila sudah menjadi tunangan orang, adalah haram perempaun itu dipinang oleh lelaki lain, seperti yang telah dijelaskan oleh Rasulullah s.a.w. dalam hadis baginda.

Dalam masa pertunangan inilah kedua-dua pihak lelaki dan perempuan tadi akan saling mengenali antara satu-sama lain, bagi memastikan adakah ini merupakan pasangan hidupnya yang sebenar. Jika kedua-duanya sudah bersetuju, barulah pernikahan dilangsungkan," jelas beliau lagi.

Namun begitu, Ustaz Hassan Din menegaskan bahawa bertunang bukan merupakan lesen yang membenarkan kedua-dua pasangan bermesra-mesra seperti suami isteri. Bertunang hanyalah untuk saling mengenali antara satu sama lain dan bukannya untuk bercinta.

Pasangan yang telah bertunang tetap tidak boleh keluar berdua-duaan tanpa ditemani oleh ahli keluarga. Selagi belum bernikah, mereka tetap dua insan yang bukan mahram dan masih perlu manjaga batasan-batasan Islam seperti yang telah dibincangkan sebelum ini.

Dan jika dalam tempoh pertunangan itu didapati kedua-dua pasangan ini tidak secocok atau tidak serasi, maka pertunangan bolehlah diputuskan secara baik melalui persetujuan kedua-dua belah pihak.

Perigi Cari Timba

Ada pula yang berkata, "Cara ini untuk lelaki bolehlah. Untuk perempuan, tak sesuai. Nanti orang kata, 'macam perigi mencari timba', 'wanita tidak bermaruah' dan macam-macam lagi." Sabar dahulu saudari.

Sebenarnya ini merupakan pemikiran songsang yang telah diterapkan dalam masyarakat Melayu kita. Sebetulnya kita berbalik kepada Islam itu sendiri. Bagaimanakah Islam mengajar wanita yang berkeinginan bernikah untuk menyuarakan keinginanya? Mari kita kaji sirah.
Bukankah perkahwinan teragung antara junjungan kita, Nabi Muhammad s.a.w. dan Siti Khadijah r.a. dimulakan dengan Siti Khadijah menzahirkan keinginannya? Ketika mengetahui sifat-sifat mulia yang dimiliki oleh Nabi Muhammad s.a.w., beliau merasakan yang dia tidak akan menjumpai sesiapa yang lebih layak untuk dijadikan suaminya melainkan Baginda. Oleh itu Siti Khadijah menyuarakan keinginannya kepada pakciknya, Abbas, agar merisik Muhammad s.a.w. Sesudah pihak Baginda bersetuju, barulah keluarga Nabi menghantar rombongan meminang. Begitulah yang diajarkan dalam sirah.

Jadi, tiada salahnya wanita yang memulakan dahulu. Bukankan itu lebih mulia, menyuarakan keinginan dan kebersediaan untuk mengikuti sunnah baginda Rasulullah s.a.w.?
Cuma biarlah caranya sesuai dengan cara masyarakat kita. Jika seorang wanita itu telah mempunyai calon suami yang baik dan soleh, suarakan-lah kepada ibu bapa supaya mereka dapat menghubungi pihak keluarga lelaki tersebut. Biar orang tua yang menguruskan, kita cuma mencadangkan. Kalau kedua-dua pihak setuju, alhamdulillah. Maka pihak lelaki boleh masuk meminang.

Indahnya Cara Islam

Lihat, betapa indahnya Islam mengaturkan perjalanan hidup penganutnya. Cukup teratur dan sitematik. Cara ini dapat mengelakkan daripada berlakunya maksiat dan perkara-perkara lain yang tidak diingini. Dalam masa yang sama, ia menuju kepada pembentukan keluarga bahagia yang diidamkan oleh semua manusia kerana itulah fitrah insani. Insya-Allah jika segalanya dilakukan dengan niat ikhlas kerana Allah dan bukan atas dasar nafsu dan keduniaan semata-mata, Allah akan mempermudah urusan itu.

Couple itu...


Pernah seketika dulu saya rasa saya tak berguna..
Masa dalam kelas kawan-kawan semua tak suka..
Saya nak 'join', kawan kata saya menyibuk..
Ada pula yang kate saya kuat emo..
Sikit-sikit nak marah..
Padahal sebenarnye saya nak tegur mereka buat bising masa belajar..

Lepas tu saya cuba buat lawak
kononnya nak tarik perhatian orang lain
saya paling gembira bila ada orang gelak bila dengar lawak saya
terutamanya pelajar-pelajar perempuan..
Budak-budak lelaki semua kata saya 'mat capub'(cari publisiti)..
tapi saya tak kesah..
asalkan ada yang terhibur..

Tapi saya tetap merasakan kekosongan..
Memang lumrah manusia..
Seoarang lelaki akan tertarik kepada wanita
Macam itulah yang saya rasa..
Saya tengok kawan-kawan dah ada yang 'couple'..
Di dorm sms awek sampai pagi..
ada yang call awek sampai satu malam boleh habis 10 ringgit..

Saya mula berfikir..
"Adakah aku perlu BERCINTA?"
Dengan menggunakan akal seorang pelajar tingkatan 4 itu..
saya pun mula menanam tekad untuk ber'couple'..
Dan masa itulah saya kenal awak..
saya rase saya dah jumpa orang yang paling penting dalam hidup saya..

Mula-mula awak jual mahal..
Tapi saya tak kisah..nak beli gak..
akhirnya, dipendekkan cerita..
saya pun mulalah BERCINTA..

Masa bercinta,memang saya sangat-sangat bersemangat
Apa orang kata..'ALL OUT'lah..
haha..
Saya selalu call awak,awak pun selalu call saya..
'gayut' malam-malam..kadang-kadang saya pun habis RM10 satu malam..
Tetapi segala PENGORBANAN yg dilakukan masa ber'couple' tu..
Tidak terasa pun kehilangannya..

Mase bercinta memang indah..
Semuanya indah..
Sikit-sikit gurau-gurau
Sikit-sikit gelak-gelak
kalau merajuk men pujuk2..
kalau 'birthday' kita sambut sama-sama..

Untuk diri ini,terasa amat bahagia..
Sebab masa itulah terasa diri ini dihargai..
Saya pernah terikir..
Biarlah kawan-kawan saya tu pandang saya semacam,
kata saya macam-macam..
Asalkan awak memahami saya..

Satu hari saya dengar ceramah..
Alhamdulillah..
Dalam ceramah tu saya sedar,saya banyak buat dosa
dan saya kena brubah..
Hidup saya mesti selari dengan Islam..
Saya kena jadi baik..
Sebab memang itu fitrah manusia..menginginakan kebaikan..
semua orang nak masuk syurga kan?

Sejak dari saat itu saya mula rapatkan diri dengan masjid..
Rapatkan diri dengan Al-Quran..
Selalu solat jemaah awal waktu..
Selalu dengar tazkirah..

Saya beli terjemahan Quran, sebab nak tadabbur Quran
Saya beli dua, satu untuk saya, satu untuk awak,
Saya taknak jadi baik seorang diri..
jadi saya ajak awak sekali..
Saya ajak awak baca Al-Quran..
saya kejut awk bangun subuh..(calling)
saya ajak awak saling beri tazkirah..

Mula-mula awak terkejut dengan perubahan saya..
Awak ingat saya dah nak jadi alim, nak brenti couple.
Saya kata,kita bukan buat benda yang salah..
bercinta kerana Allah..
Kita couple tak macam orang lain..
Orang lain couple 'jiwang-jiwang' je..
ade yang siap wat mksiat lg..
pegang-pegang tangan dan macam-macam lagi..
Tapi kita couple baik-baik..
Jaga batas-batas syara'..
Tak guna ayat jiwang-jiwang
janji taknak jumpa, takut berlaku maksiat..
cuma sms dan call je..

Dan awk terima perubahan saya itu..
Saya pun banyak nasihat awak..
Awk pun terima..
Walaupun kadang-kadang awak merajuk sebab teguran saya tu
Tapi saya faham, perubahan memerlukan masa..
Dan akhirnya saya rasa..
Hubungan kita semakin diredahai..
Saya salu doa supaya kita akan kekal sampai ke gerbang perkahwinan..


Dalam proses perubahan saya,
Saya mula menyedari bahawa berdakwah itu wajib..
Kita kena menyampaikan kepada orang tentang kebenaran.
Kalau kita tidak berdakwah..
kita akan dipertanggungjawabkan oleh Allah di akhirat kelak.
sesuai dgn firmanNya dlm surah Al-A'raf,
surah ke 7,ayat ke 164:

Dan (ingatlah) ketika suatu umat di
antara mereka berkata: "Mengapa kamu
menasihati kaum yang Allah akan
membinasakan mereka atau mengazab mereka
dengan azab yang amat keras?" Mereka
menjawab: "Agar kami mempunyai alasan
(pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu,
dan supaya mereka bertakwa".


Lepas tu saya mulalah beri tazkirah pada kawan-kawan dan adik-adik
Tegur mereka apa sahaja yang silap..
Saya tak boleh tahan bila tengok orang buat salah/dose..
Saya mesti nak tegur.
Selemah2 iman tegur dengan hati, oleh sebab saya nak jadi orang kuat iman..
Ape lagi..tegur je la depan-depan..huhu~~

Lepas tu, satu masa..
saya terbaca pasal couple..

"COUPLE HARAM"

Saya tak percaya..
tapi bila baca detail-detail yang dia bagi..
macam betul pulak..
huhu~~
tapi biasala..
kalau kita suka satu benda tu..
kita tetap akan cari alasan untuk 'membenarkan' pendapat kita..

Saya pun buat tak tahu pasal benda tu..
dan teruskan saja hubungan kita..
kita tak buat maksiat..
Kita jalan-jalan tak pegang tangan..
tak jiwang-jiwang..
Cuma saling ambil berat..
Tanya khabar..
Borak-borak..
Siap bagi tazkirah lagi..
Apa yang haramnya dengan benda ni?
Tak kisahlah..

Masa terus berlalu...


Masa ni dah nak dekat Trial SPM..
lagi tiga minggu sebelum trial..
dalam masa tu, saya memang rajin study dengan kawan..
buat study group
Pada masa yang sama, bagi tazkirah..

Ada yang terima..
ada juga yang buat tak tahu
Kadang-kadang bila tegur..
saya kena marah pula..
macam-macamlah alasannya
ada kata saya tegur tak berhikmah..
ada yang kata saya menunjuk-nunjuk je..
Tapi tak kisah..
saya ada tempat mengadu..
huhu~~


Suatu masa..
ketika sedang mentadabbur Al-Quran seorang diri..
saya terjumpa ayat ini..

Mengapa kamu suruh orang lain
(mengerjakan) kebajikan, sedang kamu
melupakan diri (kewajiban) mu sendiri,
padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)?
Maka tidakkah kamu berfikir?

(Al-Baqarah, ayat 44)

Saya pun terfikir..

"Selama ini aku asyik tegur orang je.
Tapi aku sendiri masih banyak kekurangan,
Cepat marah, suka buang masa,
ade gak dosa-dosa yang masih dilakukan..
Macam mana ya?"

Lepas tu terjumpa pula ayat ini..

Dan janganlah kamu campur adukkan yang
hak dengan yang batil dan janganlah kamu
sembunyikan yang hak itu, sedang kamu
mengetahui.

(Al-Baqarah ayat 42)

Tiba-tiba saya terfikir satu keritikan kawan..

"Alah kau tu..cakap je berapi..gaya alim,tapi couple gak..sama aje kau
dengan kami..tegur orang konon.."

Berfikir sejenak..
Sebenarnye ber'couple' ni boleh ke tidak?
Adakah selama ini saya hanya menganggap ia boleh?
Habis tu, kenapa saya rasa malu bila mak dan ayah
tahu saya selalu berhubung dengan perempuan?
Dan terkadang saya rasa serba salah?

Macam-macam yang saya fikir..

Dipendekkan cerita lagi sekali..
saya ke Pulau Pinang untuk mengikuti satu seminar dkwh..
Saya harap dengan seminar ni kefahaman saya mengenai dakwah akan lebih mantap..

Dalam perjalanan ke seminar tu..
saya masih sms lagi dengan awak dalam bas..
sempat lagi pesan-pesan supaya jangan lupa baca Al-Quran hari ini, solat awal waktu..
Dalam fikiran saya..
"Ni kira dakwah juga..saling ingat-mengingati.."



******



Majlis malam itu berakhir dengan sesi ta'aruf,
pukul 10 semua orang dah bebas untuk aktiviti sendiri
Lagipun kami semua penat..
takkan nak panjang-panjangkan program sampai tengah malam..
pihak penganjur pun faham..

Tiba-tiba saya tergerak hati untuk bertanya dengan fasilitator yang ada di situ..
Saya rasa inilah masa terbaik untuk tanya pendapat dia tentang couple.
Tapi saya tragak-agak..
"Kalaulah betul couple tu salah..habis tu,nak
buat macam mana? Aku kena clash ke?
Alah,buat apa fikir macam tu..tanya je la. Kalau
tak buat salah, apa nak ditakutkan?"

Lalu saya menghampiri 'Brother' fasilitator tu..
Masa tu dia tengah membelek-belek terjemahan Al-Qurannya seorang diri.

"Assalamualaikum, bang, saya nak tanya sikit
boleh?"

"Em,boleh..duduklah. Nta nak tanya apa?"

"Er..macam ni,sebelum saya terlibat dengan dakwah ni, saya ada kenal seorang kawan ni, perempuan la. Tapi bukanla setakat kawan biasa..rapat gak la. Bukan rapat biasa,tapi rapatla.."

"Bercinta ke?"

Saya malu nak cakap yang saya couple. Nanti apa pula brother tu kate..mesti dia marah nnt. Saya pun angguk. Lepas tu saya tanya..

"Sebenarnya..couple ni boleh ke tak bang?"

"Akhi, memang fitrah manusia, lelaki akan tertarik kepada perempuan, begitu juga perempuan akan tertarik kepada lelaki. Tapi dalam Islam, perasaan itu perlu dikawal dan ada batasnya. Pergaulan perlu dijaga. Allah firman dalam surah Al-Isra', surah ke 17, dalam ayat yg ke 32:
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."

"Tapi bang,saya tak nampak pun yang kami ni menghampiri zina. Niat kami baik. Saya dah cuba sedaya upaya mengawal perhubungan kami. Sms pun takdelah jiwang-jiwang, selalu bagi tazkirah lagi. Kami selang-selang bagi, hari ni saya, esok dia."

Saya tak mahu mengalah.

"Memang betul niat nta baik. Tapi ingat, niat tak pernah menghalalkan cara. Yang batil tetap sahaja batil, yang haq tetap haq. Cuba tengok ayat ni."
Sambil brother tu bukak Al-Quran dia, dan tunjuk pada saya ayat ini:
Dan (juga) kaum Ad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan setan menjadikan mereka memandang baik
perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam.

(Surah Al-Anakabut,Surah 29, ayat 38)

"Akhi, kalau nta paham ayat ni, sebenarnya apa yang berlaku pada nta ialah, setan telah buat nta pandang indah benda buruk yang nta lakukan. Walaupun nta berpandangan tajam, maksudnya nta berilmu tinggi. Memang pada mulanya niat nta baik, tapi ingat, syaitan itu sangat licik. Dia akan sedaya upaya buat nta terjerumus ke dalam kemaksiatan. Lagipun, takkanlah sepanjang masa nta sms dengan dia, nta ingat Allah. Mesti ada masanya nta hanya melayan perasaan dengan dia, kan?"

Betul juga katanya. Lepas tu saya kata, "Tapi bang, saya dah janji dengan dia taknak jumpa lg. Sebab saya tahu kalau berjumpa nanti banyak bahayanya. Dan dia pun setuju. Kami sama-sama menjaga diri. Takkanlah ia boleh membawa kepada zina juga bang?"

"Em, betul, nta dah janji taknak jumpa dengan dia lagi. Nta dah dapat

elakkan zina mata, zina tangan, zina kaki. kalau nta janji taknak call die pula, nta dapat elak zina telinga dan zina lidah. Tapi akh..masih ada zina yang tetap nta tak dapat elak apabila bercouple.."

"Zina hati?" Saya menduga.

"Betul, zina hati. Semua inilah yang Rasulullah jelaskan dalam hadithnya tentang bagaimana menghampiri zina tu. Nta boleh 'check' dalam Riyadahus Solihin, bawah bab larangan melihat wanita. Rasulullah bersabda, mata boleh berzina dgn melihat, lidah boleh berzina dengan bercakap, tangan boleh berzina dengan berpegangan. Kaki boleh berzina dengan berjalan ke arah tempat maksiat. Hati pula boleh berzina dgn merindui, mengingati dan membayangi si dia. Hakikatnye, macam mana pun nta buat, nta tetap tak dapat lari daripada zina hati."

Saya terdiam..kelu. Tak tahu apa nak dikata. Semua yang brother tu kata tiada yang salahnya. Kemudian dia sambung..

"Ana dulu pun couple gak. Lagi lama daripada nta. Sejak sekolah sampai dah masuk U, dekat nak gred. Tapi bila ana sedar apa yang ana buat ni salah, ana trus tinggalkan. Ana siap dah fikir, dialah bakal isteri ana, yang akan jadi ibu kepada anak-anak ana. Kalau nak diikutkan lagi besar masalah ana daripada nta."

"Saya risau la bang. Nanti apa kawan-kawan dia kata. Dulu saya selalu minta tolong mereka untuk rapat dengan dia. Mesti nanti mereka semua tak puas hati dengan saya. Dan dia sendiri pula, saya takut apa-apa akan jadi pada dia kalau dia tak dapat terima keputusan ni. Sebab kami dah rapat sgt."

Masa tu saya dah mula sebak. Malu betul. Menangis depan brother tu cerita pasal benda ni. Nasib baik tak ada org lain masa tu. Brother tu jwb..

"Kalau kawan-kawan dia tak puas hati pun, mereka boleh buat apa? Paling teruk pun, mereka akan mengata di belakang nta. Nta tak kurang sikit pun. Lagipun, dalam berdakwah ni, kita nak cari redha Allah, biarlah orang nak kata apa-apa sekali pun, yang penting redha Allah. Kalau Allah tak redha, semuanya dah tak bermakna lagi."

Saya trdiam lagi.

"Pasal die pula, cube nta fikir dari sudut positif, mungkin dia akan terima keputusan nta scara matang. Mungkin dia juga akan buat keputusan untuk tidak lagi bercouple. Ana yakin, die takkan buat apa-apa perkara bodoh. Kalau die buat sekalipun, itu bukan tagguungjawab nta, apa yang nta nak buat tu betul, meninggalkan maksiat. Semua orang akan tanggung balasan atas perbuatannya sndiri."

Saya dah tak dapat tahan lagi. Masa itu saya menangis, saya dah sdar yang saya kena berhenti couple. Dah jelas sekarang, couple tu haram.

"Jadi apa saya nak buat bang?"

"Ana dulu, hantar satu sms je kat dia. Ana terangkan pada dia hubungan yang dibina itu salah. Minta maaf, kita berakhir di sini. Tolong jangan cari saya lagi. Lepas itu ana terus tukar nombor. Ana tak hubungi dia langsung lepas tu."

"Maksudnya, saya tak boleh hubungi dia lagi ke? Tapi bang, saya ade juga kawan perempuan lain, boleh pula saya hubungi mereka?"

"Dengan dia ni lain. Nta dah pernah ada 'sejarah' dengan dia. Tapi, kalau nanti ditaqdirkan nta satu universiti dengan dia, satu kuliah, lepas tu kena pula buat group discussion, masa tu nta hanya layan dia hanya sebagai group discussion partner."

Tiba-tiba saya terfikir..

"Dia ni nak suruh aku clash malam ni gak ke? Sekarang gak? Takkanlah awal sangat?"

Saya cakap..

"Saya rasa saya belum ade kekuatan la bang. Boleh tak saya tunggu sampai saya ada kekuatan, baru saya tiggalkan benda ni?"

Saya ingat nak lari la. Lalu dia jawab..

"Akh, nta kena ingat. Kekuatan itu tidak boleh ditunggu, tapi ia perlu dibina. Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga kaum itu mengubah keadaannya sendiri. Nta boleh rujuk surah Ar-Ra'du,surah ke-13,ayat 11. Lagipun, nta nak tuggu sampai bila baru nak tinggalkan couple ni..abang-abang fasilitator ni pun ramai yang pernah couple, bila masuk dakwah, mereka tiggalkan."

Alamak...tak boleh lari lagilah nampaknye..saya rasa macam brother ni paksa saya clash masa tu juga.

"Semuanya dah jelas rasanya..Nampaknya saya kena tiggalkanla benda ni gak ye. Macam tak larat rasanya nak tekan button handphone ni. Rasa tak sanggup."

"Kalau tak sanggup mari ana tolong tekankan."

"Eh, tak apalah bang. Biar saya taip sendiri."

Teragak-agak saya nak taip masa tu. Tapi saya gagahkn juga diri..

"Semuanya dah jelas..buat apa aku tangguh-tangguh lagi. Takut nanti hidayah ni Allah tarik, susah pula nak tinggalkan. Kan aku selalu doa supaya dijauhkan dari maksiat..jadi rasanya, inilah masanya.."


Lalu perlahan-lahan saya taip sms tu..

"Assalamualaikum..Sebenarnya selama ini hubungan kita salah di sisi Islam. Saya ingat dengan mengubah cara pergaulan kita, ia dah dibolehkan, tapi sebenarnya ia tetap berdosa. Saya harap awak akan istiqamah meneruskan perubahan yang awak dah buat, kerana Allah. Saya minta maaf atas segala yang dah berlaku. Kalau ada jodoh insya-Allah, akan bertemu juga. Assalamualaikum.."

Berat betul nak hantar sms tu kat awk. Saya masih tak mampu nak ucap selamat tiggal. Sebab tu dalam sms tu saya hanya akhirkan dengan ucapan salam. Lepas beberapa ketika..saya tekan juga button [send].

Lepas tu tertera di skrin..

[SENDING..]

[MESSAGE SENT]

Masa tu saya rasa macam separuh hidup saya dah hilang. Macam tak percaya..saya dah hantar 1 sms, dan clash dengan awak..

"Terima kasih bang.."

"Takpe, dah tanggungjawab.."

Malam tu saya saya tidur dengan linangan air mata..tak sangka..mmg tak disangka..Saya memang tak pernah terfikir untuk clash, tapi itulah yang terbaik untuk kita sbenarnya..
Tiba-tiba saya teringat ayat Allah..surah Al-Baqarah,ayat 216..

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.



*******



Masa terus berlalu.. Saya terus sibukkan diri dengan kerja-kerja lain. Dalam usaha nak lupekan awk, bukan senang,tapi saya terus cuba. Saya selalu bagi tazkirah, ingatkan orang.
Saya bagi ta'lim di msjid, terangkan pada orang, couple haram, tunjuk segala dalil.. Macam-macam yang berlaku..ada kritikan..ade gk yg stuju..tapi tak kisahlah semua tu..

Tiba-tiba satu pagi ni, dapat sms daripada awak..awak bagi gambar bunga..bawah tu ada ayat..

"Seindah gubahan pertama.."

Saya rasa awak masih tak dapat lupakan saya. Saya pun fikir.."Kena tegaskan rasanya". Lepas tu saya hantarlah sms ni. Dan rasanya itulah yg terakhir..

"Tiada yang lebih indah daripada mendapat keredahaan ilahi..seindah manapun gubahan pertama tu, selagi tak mendapat keredahaanNya, tetap tiada gunanya..

Assalamualaikum..saya tahu, dulu saya cakap, kalau ada jodoh, insya-Allah akan bertemu juga. Tapi saya taknak awak tunggu. Lupakan saya. Biar Allah yang menentukan..Lagi satu,

Jangan cari cinta manusia,
ia penuh dengan penipuan,
kekecewaan,
dan tak kekal..

Tapi carilah cinta Allah..
tiada penipuan,
tidakkan pernah mengecewakan
itulah cinta abadi..
Cinta yang diredahai..

-Yang Terakhir- "

[SEND]

[SENDING..]

[MESSAGE SENT]

Saya dah buat keputusan.
Saya pasti apa yang saya buat ni betul.
Saya yakin, Allah akan sediakan yang terbaik untuk saya.
Saya takkan berpatah balik..

Takkan..buat selama-lamanya.
.