12. Shahih Muslim - Kitab Zakat (BHG 2)

Friday, June 24, 2011

13. Tentang orang yang berinfak dan orang yang enggan berinfak

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Setiap hari, di mana para hamba memasuki waktu pagi, pasti ada dua malaikat yang turun. Satu di antara keduanya berdoa: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak", dan yang satu lagi berdoa: "Ya Allah, berikanlah kemusnahan (kerugian) kepada orang yang enggan berinfak". (Shahih Muslim No.1678)

14. Ajakan bersedekah sebelum datang masa di mana ia tidak menemukan orang yang menerimanya (akhir zaman)

•             Hadis riwayat Haritsah bin Wahab ra., ia berkata:

Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Bersedekahlah kalian, karena hampir saja seseorang berjalan membawa sedekahnya, lalu orang yang hendak diberi sedekah berkata: Seandainya engkau memberikan kepadaku kemarin, tentu aku menerimanya. Sekarang aku tidak lagi memerlukannya. Orang itu tidak menemukan orang yang mau menerima sedekahnya. (Shahih Muslim No.1679)

•             Hadis riwayat Abu Musa ra.:

Dari Nabi saw., beliau bersabda: Pasti akan datang kepada manusia suatu zaman, di mana seseorang berkeliling membawa sedekah emas, lalu ia tidak menemukan seorang pun yang mau mengambilnya. Dan terlihat seseorang diikuti oleh empat puluh orang wanita yang berlindung kepadanya karena sedikitnya kaum lelaki dan banyaknya kaum wanita. (Shahih Muslim No.1680)

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum harta menjadi banyak dan melimpah, sampai-sampai seseorang yang hendak mengeluarkan zakat hartanya tidak mendapati orang yang mau menerimanya dan sampai tanah Arab kembali menjadi padang gembala dan sungai-sungai. (Shahih Muslim No.1681)

15. Penerimaan sedekah adalah dari hasil usaha yang baik dan pengembangan yang baik pula

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Tidaklah seorang yang bersedekah dengan harta yang baik, Allah tidak menerima kecuali yang baik, kecuali (Allah) Yang Maha Pengasih akan menerima sedekah itu dengan tangan kanan-Nya. Jika sedekah itu berupa sebuah kurma, maka di tangan Allah yang Maha Pengasih, sedekah itu akan bertambah sampai menjadi lebih besar dari gunung, sebagaimana seseorang di antara kalian membesarkan anak kudanya atau anak untanya. (Shahih Muslim No.1684)

16. Sunat bersedekah walau hanya separoh kurma atau perkataan yang baik dan sedekah merupakan tabir dari api neraka

•             Hadis riwayat Adi bin Hatim ra., ia berkata:

Aku mendengar Nabi saw. bersabda: Barang siapa di antara kalian mampu berlindung dari neraka walau hanya dengan separoh kurma, maka hendaklah ia melakukannya (bersedekah). (Shahih Muslim No.1687)

17. Kuli angkut mendapat pahala dari upah yang disedekahkan dan larangan keras menolak merendahkan orang yang bersedekah sedikit

•             Hadis riwayat Abu Masud ra., ia berkata:

Ketika kami diperintahkan untuk bersedekah, kami menjadi kuli angkut (dan kami bersedekah dari upah pekerjaan itu). Abu Aqil bersedekah dengan setengah sha`. Seseorang membawa sedekah sedikit lebih banyak darinya. Orang-orang munafik berkata: Sesungguhnya Allah tidak butuh sedekah orang ini, orang ini melakukan hal itu hanya untuk pamer. Lalu turunlah ayat: yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan mencela orang-orang yang tidak mendapatkan "sesuatu untuk disedekahkan" selain sekedar jerih payahnya. (Shahih Muslim No.1692)

18. Keutamaan meminjamkan unta perah

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Bahwa Nabi saw. bersabda: Ingatlah, bahwa seseorang yang memberikan unta perah kepada anggota keluarganya, yang dapat menghasilkan sepanci besar susu setiap keluar di pagi dan sore, maka pahalanya sungguh sangat besar. (Shahih Muslim No.1693)

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Dari Nabi saw. bahwa beliau melarang beberapa hal lalu menyebutkan beberapa perangai dan bersabda: Barang siapa memberi pinjaman unta, maka unta itu memasuki waktu pagi dengan sedekah dan memasuki waktu sore dengan sedekah, yakni susunya di pagi hari dan di sore hari itu. (Shahih Muslim No.1694)

19. Perumpamaan orang yang berinfak dan orang kikir

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Dari Nabi saw., beliau bersabda: Perumpamaan orang yang berinfak dan orang yang bersedekah adalah seperti seorang lelaki yang mengenakan dua jubah atau dua baju besi mulai dadanya sampai ke atas. Apabila orang yang berinfak hendak berinfak, (dalam riwayat lain) Apabila orang yang bersedekah hendak bersedekah, maka baju itu menjadi longgar padanya. Dan kalau orang bakhil hendak berinfak, maka baju itu menjadi sesak dan terasa kecil, sehingga dapat menutupi jari-jarinya dan menghapus jejaknya. Lalu ia berkata: Kata Abu Hurairah ra.: Kemudian beliau bersabda: Orang yang bakhil ingin melonggarkan pakaiannya, tetapi tidak longgar. (Shahih Muslim No.1695)

20. Pahala orang yang bersedekah tetap, meskipun sedekahnya jatuh ke tangan orang yang tak berhak

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Dari Nabi saw., beliau bersabda: Seorang lelaki berkata: Sungguh aku akan mengeluarkan sedekah pada malam ini. Lalu ia keluar membawa sedekahnya dan jatuh ke tangan seorang wanita pezina. Pada pagi harinya, orang banyak membicarakan: Tadi malam, seorang wanita pezina mendapatkan sedekah. Lelaki itu mengucap: Ya Allah, hanya bagi-Mu segala puji, (sedekahku jatuh pada wanita pezina). Aku akan bersedekah lagi. Dia keluar membawa sedekahnya dan jatuh ke tangan orang kaya. Pada pagi harinya, orang banyak membicarakan: Sedekah diberikan kepada orang kaya. Orang itu mengucap: Ya Allah, hanya bagi-Mu segala puji, (sedekahku jatuh pada orang kaya). Aku akan bersedekah lagi. Kemudian ia keluar membawa sedekah dan jatuh ke tangan pencuri. Pada pagi harinya, orang banyak membicarakan: Sedekah diberikan kepada pencuri. Orang itu mengucap: Ya Allah, hanya bagi-Mu segala puji, sedekahku ternyata jatuh pada wanita pezina, pada orang kaya dan pada pencuri. Lalu ia didatangi (malaikat) dan dikatakan kepadanya: Sedekahmu benar-benar telah diterima. Boleh jadi wanita pezina itu akan menghentikan perbuatan zinanya, karena sedekahmu, orang kaya dapat mengambil pelajaran dan mau memberikan sebagian apa yang telah diberikan Allah kepadanya. Dan mungkin saja si pencuri menghentikan perbuatan mencurinya, karena sedekahmu. (Shahih Muslim No.1698)

21. Pahala bendahara yang tepercaya dan wanita yang bersedekah dari rumah suaminya sesuatu yang belum rusak, baik dengan izin yang jelas maupun secara adat

•             Hadis riwayat Abu Musa ra.:

Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya bendahara muslim lagi tepercaya adalah yang melaksanakan (kemungkinan juga beliau bersabda: memberikan) apa yang diperintahkan. Kemudian ia memberikannya sempurna dan banyak dengan jiwa yang baik, lalu ia menyerahkannya kepada orang yang diperintahkan salah seorang yang bersedekah untuk diberikan sedekah. (Shahih Muslim No.1699)

•             Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Apabila seorang wanita berinfak dari makanan rumahnya yang tidak rusak, maka ia mendapat pahala dari apa yang telah ia infakkan dan suaminya mendapatkan pahala dengan apa yang telah diusahakan. Demikian pula, bendahara (mendapat pahala) seperti pahala orang yang bersedekah, sebagian mereka tidak mengurangi sedikit pun pahala sebagian yang lain. (Shahih Muslim No.1700)

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Wanita yang suaminya ada, tidak boleh berpuasa kecuali dengan izinnya dan tidak boleh mengizinkan orang lain masuk rumah suaminya, saat suaminya ada kecuali dengan izinnya. Dan apapun yang ia infakkan dari hasil kerja suaminya tanpa perintah suaminya, maka separoh pahalanya adalah milik suaminya. (Shahih Muslim No.1704)

22. Orang yang mengumpulkan sedekah dan amal-amal kebaikan

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa berinfak dengan sepasang (kuda, unta dan sebagainya) di jalan Allah, maka di surga ia dipanggil: Wahai hamba Allah, pintu ini adalah lebih baik. Barang siapa termasuk ahli salat, maka ia dipanggil dari pintu salat. Barang siapa termasuk ahli jihad, maka ia dipanggil dari pintu jihad. Barang siapa termasuk ahli sedekah, maka ia dipanggil dari pintu sedekah. Dan barang siapa termasuk ahli puasa, maka ia dipanggil dari pintu Rayyan. Abu Bakar Sidik bertanya: Wahai Rasulullah, apakah setiap orang pasti dipanggil dari pintu-pintu tersebut. Apakah mungkin seseorang dipanggil dari semua pintu? Rasulullah saw. bersabda: Ya, dan aku berharap engkau termasuk di antara mereka (yang dipanggil dari semua pintu). (Shahih Muslim No.1705)

23. Anjuran berinfak dan makruh menghitung-hitungnya

•             Hadis riwayat Asma binti Abu Bakar ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Berinfaklah atau memberilah dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan memperhitungkannya untukmu. (Shahih Muslim No.1708)

24. Anjuran bersedekah walau sedikit dan jangan enggan bersedekah karena meremehkan yang sedikit

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: Wahai para wanita muslimah, jangan sekali-kali seseorang meremehkan pemberian tetangganya, meskipun hanya berupa teracak (kuku) kambing. (Shahih Muslim No.1711)

25. Keutamaan merahasiakan sedekah

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Dari Nabi saw., beliau bersabda: Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada mesjid (selalu melakukan salat jamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk berzina), tapi ia mengatakan: Aku takut kepada Allah, seseorang yang memberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kanannya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kirinya dan seseorang yang berzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua matanya. (Shahih Muslim No.1712)

26. Menerangkan bahwa sedekah yang paling utama ialah sedekah orang yang sehat yang kikir

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw. lalu berkata: Wahai Rasulullah, sedekah manakah yang paling agung? Rasulullah saw. bersabda: Engkau bersedekah ketika engkau engkau sehat lagi kikir dan sangat memerlukan, engkau takut miskin dan sangat ingin menjadi kaya. Jangan engkau tunda-tunda sampai nyawa sudah sampai di kerongkongan, baru engkau berpesan: Berikan kepada si fulan sekian dan untuk si fulan sekian. Ingatlah, memang pemberian itu hak si fulan. (Shahih Muslim No.1713)

27. Menerangkan bahwa tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah dan tangan yang di atas adalah yang memberi dan tangan yang di bawah adalah yang menerima

•             Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:

Bahwa Rasulullah saw. ketika berada di atas mimbar, beliau menuturkan tentang sedekah dan menjaga diri dari meminta. Beliau bersabda: Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan yang di atas adalah yang memberi dan yang di bawah adalah yang meminta. (Shahih Muslim No.1715)

•             Hadis riwayat Hakim bin Hizam ra.:

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sedekah yang paling utama atau sedekah yang paling baik adalah sedekah dari harta yang cukup. Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Mulailah dari orang yang engkau tanggung (nafkahnya). (Shahih Muslim No.1716)

28. Larangan meminta

•             Hadis riwayat Muawiyah ra., ia berkata:

Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya aku ini hanyalah bendaharawan, maka barang siapa aku berikan dan kebaikan hatiku, maka ia mendapat keberkahan dan barang siapa yang aku berikan karena ia meminta, maka ia seperti orang yang makan dan tidak akan kenyang. (Shahih Muslim No.1719)

29. Orang miskin adalah orang yang tidak berkecukupan dan tidak diketahui, lalu ia diberi sedekah

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Orang miskin itu bukanlah orang yang berkeliling meminta-minta kepada manusia, lalu ia diberikan sesuap, dua suap, sebuah dan dua buah kurma. Para sahabat bertanya: Kalau begitu, siapakah orang miskin itu, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. bersabda: Orang yang tidak menemukan harta yang mencukupinya tapi orang-orang tidak tahu (karena kesabarannya, ia menyembunyikan keadaannya dan tidak meminta-minta kepada orang lain), lalu diberi sedekah tanpa meminta sesuatu pun kepada manusia. (Shahih Muslim No.1722)

30. Tidak disukai meminta kepada orang lain

•             Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:

Bahwa Nabi saw. bersabda: Masih saja seorang engkau meminta-minta hingga ia bertemu Allah dengan wajah tidak berdaging (karena hinanya). (Shahih Muslim No.1724)

•             Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sungguh, jika salah seorang di antara kalian berangkat pagi untuk mencari kayu yang ia panggul di atas punggungnya, lalu ia menyedekahkannya dan tidak memerlukan pemberian manusia, maka itu adalah lebih baik daripada ia meminta kepada seseorang, baik orang lain itu memberinya ataupun tidak. Karena, tangan yang di atas (yang memberi) lebih utama dari tangan yang di bawah (yang menerima). Dan mulailah dengan orang yang engkau tanggung. (Shahih Muslim No.1727)

31. Orang yang diberi tanpa meminta boleh mengambil secukupnya, tanpa berlebihan

•             Hadis riwayat Umar bin Khathab ra., ia berkata:

Rasulullah saw. pernah memberiku suatu pemberian, lalu aku berkata: Berikanlah saja kepada orang yang lebih memerlukannya dariku. Pada lain kali beliau memberiku uang, aku berkata: Berikanlah kepada orang yang lebih memerlukannya dariku. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Ambillah! Apapun harta yang datang kepadamu, sedangkan engkau tidak tamak dan tidak meminta, maka ambillah dan apa yang datang kepadamu, maka janganlah engkau jiwamu mengikutinya. (Shahih Muslim No.1731)

0 comments:

Post a Comment