Hadis 40 Imam Nawawi - Hadis 38 - Wali Allah

Tuesday, September 27, 2011




Hadis 38


Daripada Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda, bahawa Allah SWT berfirman:

Maksudnya: “Sesiapa memusuhi wali-Ku, maka Kuizinkan dia diperangi. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu amal yang lebih Kusukai daripada jika dia mengerjakan amal yang Kuwajibakan kepadanya. Hamba-Ku sentiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, jadilah Aku sebagai telinganya untuk mendengar dan sebagai matanya untuk melihat dan sebagai kakinya untuk berjalan dan jika dia meminta kepada-Ku pasti Kuberi dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku pasti Kulindungi.”

(Riwayat al-Bukhari no. 6137 dan al-Baghawi jilid 7 halaman 204 dalam Syarhus Sunnah)

Hadith 38

Abu Hurairah, radiyallahu 'anhu, reported that the Messenger of Allah, sallallahu 'alayhi wasallam, said:

"Allah the Almighty has said: 'Whosoever acts with enmity towards a closer servant of Mine (wali), I will indeed declare war against him. Nothing endears My servant to Me than doing of what I have made obligatory upon him to do. And My servant continues to draw nearer to Me with supererogatory (nawafil) prayers so that I shall love him. When I love him, I shall be his hearing with which he shall hear, his sight with which he shall see, his hands with which he shall hold, and his feet with which he shall walk. And if he asks (something) of Me, I shall surely give it to him, and if he takes refuge in Me, I shall certainly grant him it.'"

[Al-Bukhari]


Pengajaran Hadis:

1.     Besarnya kedudukan seorang wali, karena dirinya diarahkan dan dibela oleh Allah ta’ala. Wali Allah ialah orang yang melakukan ketaatan kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman : Maksudnya: Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhuatiranterhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih. Iaitu orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. (Surah Yunus 10: 62-63)

2.     Perbuatan-perbuatan fardhu merupakan perbuatan-perbuatan yang dicintai Allah ta’ala .

3.     Siapa yang istiqamah melaksanakan sunnah dan menghindar dari perbuatan maksiat maka dia akan meraih kecintaan Allah ta’ala.

4.     Jika Allah ta’ala telah mencintai seseorang maka dia akan mengabulkan doanya.

0 comments:

Post a Comment