Hadis 40 Imam Nawawi - Hadis 33 - Bukti dan Sumpah

Wednesday, September 21, 2011






Hadis 33

Daripada Ibn Abbas r.a meriwayatkan, bahawa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:

Maksudnya: “Jika semua orang dipenuhi akan tuntutannya, nescaya akan ada orang menuntut harta benda dan darah suatu kaum. Akan tetapi hendaklah ada bukti bagi orang yang menuduh dan ada sumpah bagi yang mengingkari.”

(Riwayat al-Baihaqi no 20990, hasan sebahagian lafaznya diriwayatkan oleh al-Bukhari no. 4552 dan Muslim no. 1711)

Hadist 33

Ibn 'Abbas, radiyallahu 'anhu, said that the Messenger of Allah, sallallahu 'alayhi wasallam, said:

"Were people to be given according to their claims, some would claim the wealth and blood of others. But the burden of proof is upon the claimant and the taking of an oath is upon the one who denies (the allegation)." [An excellent hadith which al-Bayhaqi and others have related. Parts of it is in the two Sahih books (i.e. in al-Bukhari and Muslim).]

Pengajaran hadis:

1.     Seorang hakim harus meminta dari kedua orang yang bersengketa sesuatu yang dapat menguatkan pengakuan mereka seperti saksi yang cukup syarat-syaratnya.

2.     Seorang hakim tidak boleh memutuskan sebuah perkara dengan menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.

3.     Pada dasarnya seseorang bebas dari tuduhan hingga terbukti perbuatan jahatnya.

4.     Seorang hakim harus berusaha keras untuk mengetahui permasalahan sebenarnya dan menjelaskan hukumnya berdasarkan apa yang tampak baginya.

5.     Bersumpah hanya diperbolehkan atas nama Allah.

6.     Hadis pada riwayat al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahawa Ibn Abu Mulaikah mengatakan: “Ibn Abbas menulis bahawa sesungguhnya Nabi SAW telah menetapkan sumpah untuk orang yang menyangkal.

7.     Nabi SAW bersabda yang bermaksud: “Sekiranya manusia dikabulkan apa sahaja yang menjadi pengakuannya, nescaya orang akan mudah menuntut darah dan harta orang lain. Akan tetapi, sumpah itu untuk orang yang menyangkal dakwaan.”

0 comments:

Post a Comment