1. Shahih Muslim - Kitab Iman (BHG 2)

Thursday, June 23, 2011
19. Menjelaskan bahwa agama adalah nasehat

· Hadis riwayat Jarir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. untuk selalu mendirikan salat, memberikan zakat dan memberi nasehat baik kepada setiap muslim. (Shahih Muslim No.83)

20. Menerangkan kurangnya iman sebab maksiat dan kekosongan iman pelakunya

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam keadaan beriman. Tidak ada pencuri ketika mencuri dalam keadaan beriman. Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman. (Shahih Muslim No.86)

21. Menjelaskan tanda-tanda munafik

· Hadis riwayat Abdullah bin Amru Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah bersabda: Ada empat sifat yang bila dimiliki maka pemiliknya adalah munafik murni. Dan barang siapa yang memiliki salah satu di antara empat tersebut, itu berarti ia telah menyimpan satu tabiat munafik sampai ia tinggalkan. Apabila berbicara ia berbohong, apabila bersepakat ia berkhianat, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila bertikai ia berbuat curang. (Shahih Muslim No.88)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ada tiga tanda orang munafik; apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila dipercaya ia berkhianat.
(Shahih Muslim No.89)

22. Menerangkan keadaan iman seseorang yang mengatakan kepada sesama muslim: Hai, kafir!

· Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila seseorang mengafirkan temannya, maka ucapan (yang mengafirkan) itu benar-benar kembali kepada salah seorang di antara keduanya (yang mengatakan atau yang dikatakan). (Shahih Muslim No.91)

23. Menjelaskan iman orang yang membenci ayahnya, padahal ia tahu bahwa orang tersebut adalah ayah kandungnya

· Hadis riwayat Abu Zar Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Ia mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Setiap orang yang mengaku keturunan dari selain ayahnya sendiri, padahal ia mengetahuinya, pastilah ia kafir (artinya mengingkari nikmat dan kebaikan, tidak memenuhi hak Allah dan hak ayahnya). Barang siapa yang mengakui sesuatu bukan miliknya, maka ia tidak termasuk golongan kami dan hendaknya ia mempersiapkan tempatnya di neraka. Barang siapa yang memanggil seseorang dengan kata kafir atau mengatakan musuh Allah, padahal sebenarnya tidak demikian, maka tuduhan itu akan kembali pada dirinya. (Shahih Muslim No.93)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian. Barang siapa yang membenci ayahnya berarti ia kafir. (Shahih Muslim No.94)

· Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Kedua telingaku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang mengakui seseorang dalam Islam sebagai ayah, sedangkan ia tahu bahwa itu bukan ayahnya, maka diharamkan baginya surga. (Shahih Muslim No.95)

24. Menjelaskan sabda Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa mencaci-maki orang Islam adalah fasik dan memeranginya adalah kafir

· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Mencaci-maki orang Islam adalah kefasikan dan memeranginya adalah kekafiran. (Shahih Muslim No.97)

25. Menjelaskan makna sabda Nabi Shallallahu alaihi wassalam.: Janganlah kalian kembali menjadi orang-orang kafir, sebagian kalian membunuh sebagian yang lain

· Hadis riwayat Jarir Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Ketika haji wada, Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda kepadaku: Suruhlah orang-orang diam. Setelah orang-orang diam, beliau bersabda: Janganlah sesudah kutinggalkan, kalian kembali menjadi orang-orang kafir, di mana sebagian membunuh sebagian yang lain. (Shahih Muslim No.98)

26. Menerangkan kekafiran orang yang mengatakan: Kita diberi hujan oleh bintang tertentu

· Hadis riwayat Zaid bin Khalid Al-Juhaini Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melakukan salat bersama kami di Hudaibiyah, sesudah hujan turun semalam. Seusai salat, beliau mendatangi para sahabatnya, lalu bersabda: Tahukah kalian apa yang telah difirmankan Tuhan kalian? Para sahabat menjawab: Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Beliau bersabda: Allah berfirman: Di antara hamba-hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir di pagi ini. Orang yang berkata: Kita diturunkan hujan karena anugerah dan rahmat Allah, maka orang itu beriman kepada-Ku dan mengingkari bintang-bintang. Sebaliknya orang yang berkata: Kita diturunkan hujan oleh bintang ini atau bintang itu, maka orang tersebut kafir terhadap-Ku dan beriman kepada bintang-bintang. (Shahih Muslim No.104)

27. Dalil yang menunjukkan bahwa mencintai sahabat Ansar termasuk iman dan tanda-tandanya, sedangkan membenci mereka termasuk tanda kemunafikan

· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tanda kemunafikan adalah membenci sahabat Ansar dan tanda keimanan adalah mencintai sahabat Ansar. (Shahih Muslim No.108)

· Hadis riwayat Barra’ Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda tentang kaum Ansar: Yang mencintai mereka hanyalah orang yang beriman dan yang membenci mereka hanyalah orang munafik. Barang siapa yang mencintai mereka, maka Allah mencintainya. Dan Barang siapa yang membenci mereka, maka Allah membencinya. (Shahih Muslim No.110)

28. Menjelaskan berkurangnya iman disebabkan oleh kurang taat dan menjelaskan ucapan kata kufur dengan arti bukan kufur kepada Allah, seperti kufur kepada nikmat dan hak

· Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu:

Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Wahai kaum wanita, bersedekahlah kalian dan perbanyaklah istigfar (memohon ampun). Karena aku melihat kalian lebih banyak menjadi penghuni neraka. Seorang wanita yang cerdik di antara mereka bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa kaum wanita yang lebih banyak menjadi penghuni neraka? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Kalian banyak mengutuk dan mengingkari kebaikan suami. Aku tidak melihat kurangnya akal dan agama yang lebih menguasai manusia dari kalian. Wanita itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah kekurangan akal dan agama itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Yang dimaksud dengan kurang pada akal adalah karena dua orang saksi wanita sama dengan seorang saksi laki-laki. Ini adalah kekurangan akal. Wanita menghabisi waktu malamnya tanpa mengerjakan salat dan tidak puasa di bulan Ramadan (karena haid), ini adalah kekurangan pada agama. (Shahih Muslim No.114)

29. Menerangkan bahwa iman kepada Allah Taala merupakan amal paling utama

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah ditanya: Apakah amal yang paling utama? Beliau menjawab Iman kepada Allah. Orang bertanya lagi: Kemudian apa? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab:Berjuang di jalan Allah. Kembali ia bertanya: Kemudian apa? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Haji mabrur (haji yang diterima). (Shahih Muslim No.118)

· Hadis riwayat Abu Zar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.: Wahai Rasulullah, amal apa yang paling utama? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Iman kepada Allah dan berjuang di jalan-Nya. Aku bertanya: Budak manakah yang paling utama? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Yang paling baik menurut pemiliknya dan paling tinggi harganya. Aku tanya lagi: Bagaimana jika aku tidak bekerja? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Engkau dapat membantu orang yang bekerja atau bekerja untuk orang yang tidak memiliki pekerjaan. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku tidak mampu melakukan sebagian amal. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Engkau dapat mengekang kejahatanmu terhadap orang lain. Karena, hal itu merupakan sedekah darimu kepada dirimu. (Shahih Muslim No.119)

· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.: Pekerjaan manakah yang paling utama? Beliau menjawab: Salat pada waktunya. Aku bertanya lagi, Kemudian apa? Beliau menjawab: Berbakti kepada kedua orang tua. Kembali aku bertanya: Kemudian apa? Beliau menjawab: Berjuang di jalan Allah. Aku tidak bertanya lagi kepada beliau untuk menjaga perasaan beliau. (Shahih Muslim No.120)

30. Menyekutukan Allah adalah dosa paling besar dan menjelaskan dosa besar lainnya setelah itu

· Hadis riwayat Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam: Dosa apakah yang paling besar menurut Allah? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Engkau membuat sekutu bagi Allah, padahal Dialah yang menciptakanmu. Aku berkata: Sungguh, dosa demikian memang besar. Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Engkau membunuh anakmu karena takut miskin. Aku tanya lagi: Kemudian apa? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Engkau berzina dengan istri tetanggamu. (Shahih Muslim No.124)

31. Menerangkan dosa-dosa besar dan yang paling besar

· Hadis riwayat Abdurrahman bin Abu Bakrah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Kami sedang berada di dekat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ketika beliau bersabda: Tidak inginkah kalian kuberitahu tentang dosa-dosa besar yang paling besar? (beliau mengulangi pertanyaan itu tiga kali) yaitu; menyekutukan Allah, mendurhakai kedua orang tua dan persaksian palsu. Semula Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersandar, lalu duduk. Beliau terus mengulangi sabdanya itu, sehingga kami membatin: Mudah-mudahan beliau diam. (Shahih Muslim No.126)

· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu:

Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. tentang dosa-dosa besar, beliau bersabda: Menyekutukan Allah, mendurhakai kedua orang tua, membunuh manusia dan persaksian palsu. (Shahih Muslim No.127)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Jauhilah tujuh hal yang merusak. Ada yang bertanya: Ya Rasulullah, apa tujuh hal itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, makan harta anak yatim, makan riba, lari dari medan pertempuran dan menuduh berzina wanita-wanita yang terjaga (dari berzina) yang lalai dan beriman. (Shahih Muslim No.129)

· Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Di antara dosa-dosa besar, yaitu memaki kedua orang tua. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang dapat memaki kedua orang tuanya? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Dia memaki bapak orang lain, lalu orang lain itu memaki bapaknya. Dia memaki ibu orang lain, lalu orang lain itu memaki ibunya. (Shahih Muslim No.130)

32. Siapa yang meninggal tanpa menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk surga dan siapa yang meninggal dalam kemusyrikan, maka ia masuk neraka

· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Siapa yang meninggal dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk neraka. Dan aku (Abdullah) sendiri berkata: Siapa yang meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan apa pun, niscaya ia masuk surga. (Shahih Muslim No.134)

· Hadis riwayat Abu Zar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Jibril as. mendatangiku dengan membawa kabar gembira bahwa barang siapa di antara umatmu meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk surga. Aku (Abu Dzar) bertanya: Meskipun ia berzina dan mencuri? Nabi menjawab: Meskipun ia berzina dan mencuri. (Shahih Muslim No.137)

33. Larangan membunuh orang kafir yang telah mengucapkan: Laa ilaaha illallah

· Hadis riwayat Miqdad bin Aswad Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bertemu dengan seorang kafir, lalu ia menyerangku. Dia penggal salah satu tanganku dengan pedang, hingga terputus. Kemudian ia berlindung dariku pada sebuah pohon, seraya berkata: Aku menyerahkan diri kepada Allah (masuk Islam). Bolehkah aku membunuhnya setelah ia mengucapkan itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Jangan engkau bunuh ia. Aku memprotes: Wahai Rasulullah, tapi ia telah memotong tanganku. Dia mengucapkan itu sesudah memotong tanganku. Bolehkah aku membunuhnya? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tetap menjawab: Tidak, engkau tidak boleh membunuhnya. Jika engkau membunuhnya, maka engkau seperti ia sebelum engkau membunuhnya, dan engkau seperti ia sebelum ia mengucapkan kalimat yang ia katakan. (Shahih Muslim No.139)

· Hadis riwayat Usamah bin Zaid Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengirim kami dalam suatu pasukan. Kami sampai di Huruqat, suatu tempat di daerah Juhainah di pagi hari. Lalu aku menjumpai seorang kafir. Dia mengucapkan: Laa ilaaha illallah, tetapi aku tetap menikamnya. Ternyata kejadian itu membekas dalam jiwaku, maka aku menuturkannya kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya: Apakah ia mengucapkan: Laa ilaaha illallah dan engkau tetap membunuhnya? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, ia mengucapkan itu hanya karena takut pedang. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apakah engkau sudah membelah dadanya sehingga engkau tahu apakah hatinya berucap demikian atau tidak? Beliau terus mengulangi perkataan itu kepadaku, hingga aku berkhayal kalau saja aku baru masuk Islam pada hari itu. Saad berkata: Demi Allah, aku tidak membunuh seorang muslim, hingga dibunuh Dzul Buthain, Usamah. Seseorang berkata: Bukankah Allah telah berfirman: Dan perangilah mereka, agar tidak ada fitnah dan agar agama itu semata-mata untuk Allah. Saad berkata: Kami telah berperang, agar tidak ada fitnah. Sedangkan engkau dan pengikut-pengikutmu ingin berperang, agar timbul fitnah. (Shahih Muslim No.140)

34. Sabda Nabi Shallallahu alaihi wassalam: Barang siapa yang menghunus pedang kepada kami, maka ia bukanlah dari golongan kami

· Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa menghunus pedang kepada kami, maka ia bukanlah dari golongan kami. (Shahih Muslim No.143)

· Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa menghunus pedang kepada kami, maka ia bukanlah dari golongan kami. (Shahih Muslim No.145)

35. Haram menampar pipi, merobek baju, dan berdoa dengan doa orang Jahiliyah

· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Bukan termasuk golongan kami, orang yang menampar pipi (ketika tertimpa musibah), merobek-robek baju atau berdoa dengan doa Jahiliyah (meratapi kematian mayit seraya mengharap-harap celaka). (Shahih Muslim No.148)

36. Menerangkan sangat diharamkan menghasut

· Hadis riwayat Hudzaifah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tidak akan masuk surga orang yang suka menghasut. (Shahih Muslim No.151)

37. Menerangkan haram menjuraikan kain, mengungkit-ungkit pemberian dan melariskan dagangan dengan bersumpah, menerangkan tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak pula dipandang atau disucikan dan mereka mendapatkan siksa pedih

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ada tiga orang yang nanti pada hari kiamat tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak dipandang, tidak disucikan dan mereka mendapatkan siksa yang pedih, yaitu; orang yang mempunyai kelebihan air di gurun sahara tetapi tidak mau memberikannya kepada musafir; orang yang membuat perjanjian dengan orang lain untuk menjual barang dagangan sesudah Asar; ia bersumpah demi Allah bahwa telah mengambil (membeli) barang itu dengan harga sekian dan orang lain tersebut mempercayainya, padahal sebenarnya tidak demikian; orang yang berbaiat kepada pemimpin untuk kepentingan dunia. Jika sang pemimpin memberikan keuntungan duniawi kepadanya, ia penuhi janjinya, tapi bila tidak, maka ia tidak penuhi janjinya. (Shahih Muslim No.157)

38. Kerasnya larangan bunuh diri. Orang yang bunuh diri dengan suatu alat, akan disiksa dengan alat tersebut dalam neraka dan tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang pasrah

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang bunuh diri dengan benda tajam, maka benda tajam itu akan dipegangnya untuk menikam perutnya di neraka Jahanam. Hal itu akan berlangsung terus selamanya. Barang siapa yang minum racun sampai mati, maka ia akan meminumnya pelan-pelan di neraka Jahanam selama-lamanya. Barang siapa yang menjatuhkan diri dari gunung untuk bunuh diri, maka ia akan jatuh di neraka Jahanam selama-lamanya. (Shahih Muslim No.158)

· Hadis riwayat Tsabit bin Dhahhak Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang bersumpah dengan agama selain Islam secara dusta, maka ia seperti apa yang ia ucapkan. Barang siapa yang bunuh diri dengan sesuatu, maka ia akan disiksa dengan sesuatu itu pada hari kiamat. Seseorang tidak boleh bernazar dengan sesuatu yang tidak ia miliki. (Shahih Muslim No.159)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku ikut Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dalam perang Hunain. Kepada seseorang yang diakui keIslamannya beliau bersabda: Orang ini termasuk ahli neraka. Ketika kami telah memasuki peperangan, orang tersebut berperang dengan garang dan penuh semangat, kemudian ia terluka. Ada yang melapor kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.: Wahai Rasulullah, orang yang baru saja engkau katakan sebagai ahli neraka, ternyata pada hari ini berperang dengan garang dan sudah meninggal dunia. Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ia pergi ke neraka. Sebagian kaum muslimin merasa ragu. Pada saat itulah datang seseorang melapor bahwa ia tidak mati, tetapi mengalami luka parah. Pada malam harinya, orang itu tidak tahan menahan sakit lukanya, maka ia bunuh diri. Hal itu dikabarkan kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Beliau bersabda: Allah Maha besar, aku bersaksi bahwa aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Kemudian beliau memerintahkan Bilal untuk memanggil para sahabat: Sesungguhnya tidak akan masuk surga, kecuali jiwa yang pasrah. Dan sesungguhnya Allah mengukuhkan agama ini dengan orang yang jahat. (Shahih Muslim No.162)

· Hadis riwayat Sahal bin Saad As-Saidi Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertemu dengan orang-orang musyrik dan terjadilah peperangan, dengan dukungan pasukan masing-masing. Seseorang di antara sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tidak membiarkan musuh bersembunyi, tapi ia mengejarnya dan membunuhnya dengan pedang. Para sahabat berkata: Pada hari ini, tidak seorang pun di antara kita yang memuaskan seperti yang dilakukan oleh si fulan itu. Mendengar itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ingatlah, si fulan itu termasuk ahli neraka. Salah seorang sahabat berkata: Aku akan selalu mengikutinya. Lalu orang itu keluar bersama orang yang disebut Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sebagai ahli neraka. Kemana pun ia pergi, orang itu selalu menyertainya. Kemudian ia terluka parah dan ingin mempercepat kematiannya dengan cara meletakkan pedangnya di tanah, sedangkan ujung pedang berada di dadanya, lalu badannya ditekan pada pedang hingga meninggal. Orang yang selalu mengikuti datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan berkata: Aku bersaksi bahwa engkau memang utusan Allah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya: Ada apa ini? Orang itu menjawab: Orang yang engkau sebut sebagai ahli neraka, orang-orang menganggap besar (anggapan itu), maka aku menyediakan diri untuk mengikutinya, lalu aku mencarinya dan aku dapati ia terluka parah, ia berusaha mempercepat kematian dengan meletakkan pedangnya di tanah, sedangkan ujung pedang berada di dadanya, kemudian ia menekan badannya hingga meninggal. Pada saat itulah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya ada orang yang melakukan perbuatan ahli surga, seperti yang tampak pada banyak orang, padahal sebenarnya ia ahli neraka. Dan ada orang yang melakukan perbuatan ahli neraka, seperti yang tampak pada banyak orang, padahal ia termasuk ahli surga. (Shahih Muslim No.163)

· Hadis riwayat Jundab Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah bersabda: Ada seorang lelaki yang hidup sebelum kalian, keluar bisul pada tubuhnya. Ketika bisul itu membuatnya sakit, ia mencabut anak panah dari tempatnya, lalu membedah bisul itu. Akibatnya, darah tidak berhenti mengalir sampai orang itu meninggal. Tuhan kalian berfirman: Aku haramkan surga atasnya. (Shahih Muslim No.164)

0 comments:

Post a Comment